BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, telah meminta Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu untuk menindaklanjuti adanya dugaan perubahan nilai murid, di SMA Negeri 5 Kota Bengkulu, mulai dari motif, oknum yang terlibat dan pihak yang dirugikan.
"Saya sudah mendapatkan laporan, dan sudah saya beri arahan untuk melakukan investigasi khusus," ujar Gubernur melalui pesan suara.
BACA JUGA:Seru! Pelaku Balap Liar Adu Cepat Dengan Polisi Hingga Masuk Siring
Disampaikan Gubernur, sangat disayangkan adanya kejadian ini. Karena disaat prestasi, integritas dan kejujuran siswa sedang dikedepankan, namun justru ditemukan hak dan prestasi siswa yang dimanipulasi.
"Jadi kejadian ini sangat kita sayangkan, karena ditengah-tengah kita betul-betul mengedepankan prestasi, integritas dan kejujuran siswa, nah ketika hak-hak prestasi siswa ini dimanipulasi dan dihilangkan, tentu itu hal yang sangat disayangkan," kata Gubernur.
BACA JUGA:Pria ini Nekat Pakai Mukena Selayaknya Wanita Untuk Muluskan Perjalannya, Mencuri
Ditambahkan Gubernur, jika memang ada manipulasi data dan pihak yang dirugikan, proses hukum harus ditegakkan, dan agar pihak yang terlibat harus diberikan sanksi yang adil dan setimpal. Lalu hak siswa yang harus diterima diperbaiki.
"Dan tentu kalau betul-betul itu terjadi, kita semua mendukung agar proses hukum ditegakkan. Dan pihak yang melakukan tindakan tidak terpuji, tentu harus mendapatkan sanksi yang adil, yang setimpal. Saya kira hak-hak siswa harus segera kita pulihkan atau kita perbaiki," tambah Gubernur.
Menindaklanjuti arahan ini, Kadis dDikbud Provinsi Bengkulu Saidirman telah mendatangi SMA Negeri 5 Kota Bengkulu jumat (1/3). Saidiran menyampaikan, dirinya telah mendegar cerita dari sekolah, dan diakui ada human eror saat penginputan data siswa di Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS). Nantinya jajaran di SMA Negeri 5 Kota Bengkulu, kepala sekolah dan operator pun akan dievaluasi, pasca kejadian ini.
"Hari ini saya rapat bersama dewan guru dan Kepala SMA Negeri 5 Kota Bengkulu, terkait permasalahan selekesi nasional mahasiswa baru melalui PDSS. Ini ada semacam Human Eror, kesalahan SDM kita dalam menginput data," ujar Saidirman.
BACA JUGA:Nginap Di Kosan Wanita, Pemuda Asal Empat Lawang Dihajar Mantan Kekasih Teman Wanitanya
Selain itu terhadap anak terkait, yang naik dari peringkat 24 ke peringkat 2, saidirman memastikan namanya dicoret dari Pangkalan Data Sekolah dan Siswa atau PDSS. Sehingga tidak bisa mendaftar melalui jalur prestasi.
"Saya minta yang (namanya) salah ini dicoret. Bahwa yang bersangkutan yang dianggap merugikan kawan yang (peringkat) dibawahnya sudah kita coret. Tidak ada lagi kesempatan. Ketika dia dicoret dari tahap pendaftatran maka dia tidak berhak lagi untuk mengikuti tahapan (seleksi) selanjutnya," tambah Saidirman.