Bagaimana Hukum Puasa Setengah Hari untuk Anak-anak dan Orang Sakit? Begini Penjelasannya

Rabu 06-03-2024,20:13 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Purnama Sakti

Seperti memastikan semua makanan jauh dari pandangan, dan menjaga meja tetap bersih dari makanan dan minuman.

Lantas apakah puasa setengah hari dapat juga dilakukan oleh orang dewasa yang sedang sakit?

Hukum dan Ketentuan Puasa Bagi Orang Sakit 

Dalam pernyataan Ustadz Yazid Muttaqin, terdapat perbedaan dan ketentuan waktu untuk menjalankan ibadah puasa bedug dan puasa wajib.

Puasa wajib memiliki ketentuan waktu yakni sejak fajar terbit hingga terbenamnya matahari. Sedangkan puasa bedug cenderung menjalankan ibadah puasa sejak fajar hingga berbuka di waktu dzuhur, kemudian berpuasa kembali sampai magrib tiba. 

BACA JUGA:Salah Satu HP Kelas Menengah Atas, Ini Spesifikasi Poco F5 dengan Snapdragon 7+ Gen 2

Sedangkan istilah puasa bedug sendiri dalam hukum islam tidak ada dasarnya. Maka puasa bedug atau puasa yang dijalankan setengah hari, tidak diperuntukkan bagi orang dewasa.  Meskipun orang dewasa tersebut dalam keadaan sakit. 

Meskipun demikian, ibadah puasa memiliki hukum yang tidak memberatkan bagi seseorang yang sedang dalam kondisi tertentu. 

Keringanan tersebut hanya dapat diperoleh oleh orang-orang tertentu, salah satunya adalah seseorang yang sedang mengalami kesakitan dan tidak mampu untuk berpuasa. 

Keringanan tersebut berupa digugurkannya kewajiban untuk menjalankan ibadah puasa. Terlebih apabila orang sakit masih memaksakan diri untuk tetap berpuasa maka akan memperparah kondisi tubuhnya, sehingga puasa hanya akan memberinya mudarat.

BACA JUGA:Tabel KUR BNI 2024 Pinjaman Rp 25-50 Juta Cicilan Ringan, Segera Lengkapi Syarat Pengajuan Berikut Ini

Sejalan dengan itu, bagi orang dewasa yang menderita sakit berlaku tiga kondisi yakni: 

1. Apabila kondisi sakit tidak memungkinkan untuk berpuasa maka dimakruhkan untuk berpuasa dan diperbolehkan untuk berbuka atau membatalkan puasa. 

2. Apabila kondisi sakit dapat menimbulkan dampak kesehatan yang sangat serius akibat berpuasa, maka berpuasa menjadi haram hukumnya dan wajib meninggalkan ibadahnya tersebut. 

3. Kemudian apabila kondisi sakit yang diderita masih sebatas sakit ringan seperti pusing, sakit gigi dan lain sebagainya. Maka tidak diperbolehkan untuk membatalkan puasa. Kecuali berpuasa dapat memperparah kondisi sakit tersebut.

BACA JUGA:HP Murah Andalan! Oppo A17 Bekerja Dengan Dukungan Prosesor Helio G35, Cek Harga dan Spesifikasinya di Sini

Kategori :