Orang-orang yang mendengar itu mengira bahwa tembakan meriam tersebut sebagai tanda waktu berbuka puasa.
Ketiga, suatu saat tentara sedang menguji coba meriam pada waktu Magrib. Kemudian Fatimah –putri Ismail Pasha, penguasa Mesir pada akhir abad ke-19- mendengar meriam tersebut, dia langsung mengeluarkan ‘dekrit’ yang menyatakan bahwa meriam harus ditembakkan pada waktu Magrib selama bulan Ramadhan dan acara resmi pada Idul Fitri.
Maka tidak mengherankan, jika hari ini ada yang menyebut tradisi meriam tersebut dengan “meriam Fatimah
(Novan)