NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Apa itu hilal yang menentukan puasa ramadhan dan idul fitri? Bagaimana cara melihatnya?
Memasuki minggu terakhir bulan Ramadhan, saatnya bagi umat Islam untuk menentukan kapan Hari Raya Idul Fitri tiba, yang dilakukan melalui pengamatan hilal.
Topik ini menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan organisasi Nahdlatul Ulama (NU), ketika penentuan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Namun, apa sebenarnya hilal dan bagaimana cara melihatnya? Bacalah artikel ini sampai tuntas untuk menemukan jawabannya.
BACA JUGA:Jangan Terlalu Sering! Ini Efek Minuman Pemanis Buatan, Jenis-jenis dan Ciri-cirinya
Penentuan pergantian bulan baru, seperti pada awal Syawal, umumnya melibatkan pengamatan hilal atau bulan baru, yang sering disebut sebagai bulan sabit.
Hilal yang berasal dari bahasa Arab yang berarti bulan sabit, umumnya merujuk pada bulan sabit muda yang pertama kali terlihat setelah fase bulan baru. Bentuknya sangat tipis karena usianya yang masih sangat muda, sekitar 12 jam setelah fase bulan baru.
Pembahasan mengenai hilal dalam sains astronomi erat kaitannya dengan fase-fase bulan. Menurut buku "Jangan Asal Ikut-ikutan Hisab & Rukyat" (2013), hilal adalah istilah yang digunakan oleh umat Islam untuk menentukan awal bulan baru dalam kalender Hijriah.
BACA JUGA:Ngeri! Ini Bahaya Minuman dan Makanan yang Mengandung Pemanis Buatan untuk Anak di Bawah 5 Tahun
Observasi hilal umumnya dilakukan oleh pemerintah dan lembaga terkait melalui sidang isbat, seperti untuk menentukan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Dalam "Lisan Arab" karya Ibnu Manzur, hilal diartikan sebagai permulaan bulan yang terlihat oleh manusia di awal bulan tersebut, muncul dalam dua malam setiap bulan.
Menurut Tafsir Al Quran dan Sains, hilal adalah penampakan bulan sabit setelah terjadi ijtima, terlihat pada malam pertama awal bulan.
Hilal adalah bulan baru atau sabit pertama setelah ijtima, yang merupakan konjungsi geosentris di mana Bumi dan Bulan berada pada bujur yang sama setelah matahari terbenam.
Para ulama menyatakan bahwa penentuan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah harus didasarkan pada rukyat, melihat hilal pada tanggal 29.
Jika rukyat tidak dapat dilakukan karena hilal belum terlihat atau karena gangguan cuaca, maka penentuan awal bulan harus dilengkapi menjadi 30 hari (istikmal).
BACA JUGA:Moms, Jangan Selalu Bilang Iya jika Anak Minta! Ini Efek Minuman Kemasan untuk Anak-anak
Hilal biasanya terlihat sebelum matahari terbenam di arah yang sama, namun hanya muncul sesaat sebelum ikut tenggelam bersama matahari karena rotasi bumi yang cepat.