Hilal merupakan tolok ukur awal bulan dalam kalender Islam, dimulai dari pengamatan pada hari ke-29 dari bulan Islam.
Keberadaan hilal menandakan pergantian bulan dalam penanggalan Hijriah; jika terlihat, bulan baru telah dimulai, sedangkan jika tidak terlihat, bulan masih berlanjut.
hilal menjadi faktor penting dalam sidang isbat. Sebetulnya, apa itu hilal dalam pandangan sains?
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mendefinisikan hilal itu sendiri sebagai satu dari lima fase bulan yakni, fase bulan sabit. Tepatnya setelah bulan baru atau new moon.
BACA JUGA:Paylater Livin Mandiri dan Paylater BCA Tawarkan Promo Menggoda, Catat Tanggalnya
Untuk lebih mudah memahaminya, berikut urutan lima fase bulan termasuk dengan hilal di dalamnya. Daftar lima fase bulan yakni
1. Fase pertama adalah bulan baru, new moon, atau ijtimak merupakan kondisi bulan yang tidak terlihat di sepanjang malam.
2. Fase berganti pada bulan sabit setelah bulan baru. Fase inilah yang disebut sebagai hilal.
3. Fase ketiga adalah bulan separuh kuartil pertama yang menghadap ke barat setelah waktu maghrib.
4. Kemudian, beralih ke fase baru yaitu fase bulan besar.
5. Menjelang akhir bulan, tampak bulan sabit tipis yang disebut sebagai bulan tua atau disebut juga sebagai bulan tersembunyi. Sebab hanya tampak sedikit dari seluruh bagian bulan.
Pada fase new moon, posisi bulan dan matahari dalam satu garis edar sehingga memunculkan bulan baru dalam penanggalan Hijriah.
BACA JUGA:Segini Maksimal Pinjaman Gadai SK PPPK, Syaratnya Mudah, Angsuran Bulanan Bisa Memilih
Untuk itulah, fase bulan sabit muda pertama atau hilal merupakan penanda apakah hari berikutnya sudah berganti bulan atau belum.
Terdapat dua metode untuk melihat hilal yang pertama kali muncul
pertama, menggunakan mata telanjang, dan kedua, menggunakan alat bantu yang biasanya dilakukan oleh satu atau beberapa orang yang dianggap adil.