Bagaimana Cara Melihat Hilal yang Benar? Jangan Sampai Salah Begini Caranya

Kamis 04-04-2024,11:59 WIB
Reporter : Tianzi Agustin
Editor : Purnama Sakti
Bagaimana Cara Melihat Hilal yang Benar? Jangan Sampai Salah Begini Caranya

Selain itu, hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim juga menegaskan pentingnya pengamatan hilal dalam menentukan awal bulan Hijriah. 

Metode hisab ini digunakan oleh Muhammadiyah untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah. Hisab yang digunakan adalah hisab hakiki wujudul hilal dengan kriteria tiga hal, yaitu

1. Telah terpenuhinya ijtimak (konjungsi)

2. Ijtimak itu terjadi sebelum matahari terbenam

3. Pada saat terbenamnya matahari, bulan berada di atas ufuk.

Apabila tiga kriteria itu terpenuhi, maka hari tersebut dianggap telah sah masuk dalam awal bulan Hijriyah.

BACA JUGA:Ngeri! Ini Bahaya Minuman dan Makanan yang Mengandung Pemanis Buatan untuk Anak di Bawah 5 Tahun

2. Rukyatul Hilal

Praktik Rukyatul Hilal sebagai metode penentuan awal bulan dalam kalender Hijriah di nusantara telah diyakini sejak zaman awal Islam masuk ke wilayah tersebut. 

Pada masa itu, pengamatan Rukyatul Hilal dilakukan secara sederhana hanya dengan menggunakan mata telanjang, tanpa keterlibatan alat bantu apapun.

Namun, seiring dengan kemajuan budaya manusia dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi, pelaksanaan Rukyatul Hilal secara bertahap mulai memanfaatkan sarana dan prasarana yang lebih canggih.

Rukyatul Hilal, yang merupakan pengamatan atau observasi terhadap hilal, melibatkan tiga metode pengamatan yang berbeda.

BACA JUGA:Moms, Jangan Selalu Bilang Iya jika Anak Minta! Ini Efek Minuman Kemasan untuk Anak-anak

Awalnya, pengamatannya dilakukan secara langsung dengan mata telanjang, kemudian berkembang menjadi pengamatan dengan bantuan alat optik, umumnya menggunakan teleskop, dan yang paling mutakhir adalah pengamatan dengan alat optik yang terhubung ke sensor atau kamera, memungkinkan pengamatan yang lebih akurat dan terperinci.

Tiga metode pengamatan tersebut menghasilkan tiga jenis keterlihatan hilal yang berbeda pula, mulai dari pengamatan secara kasatmata telanjang (bil fi’li), pengamatan dengan bantuan teleskop, hingga pengamatan melalui citra digital.

Salah satu organisasi keagamaan yang menerapkan metode ini adalah Nahdlatul Ulama (NU). 

Kategori :