Penelitian menunjukkan bahwa tikus yang mengonsumsi zat ini dalam dosis tinggi mengalami pertumbuhan tumor. Negara bagian California bahkan menyatakan 4-MEI sebagai kemungkinan karsinogen pada tahun 2011.
Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang ditemukan dalam lapisan kaleng minuman soda aluminium dan dapat larut ke dalam minuman di dalamnya.
BPA telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk pubertas dini pada wanita dan penurunan jumlah sperma pada pria.
Asam fosfat, yang digunakan dalam minuman soda untuk memberikan rasa tajam, dapat mengikis gigi dan berpotensi menyebabkan kerusakan tulang.
Selain itu, sirup jagung fruktosa tinggi, yang sering digunakan sebagai pemanis tambahan, dikaitkan dengan risiko obesitas dan penurunan fungsi otak.
Aspartame, pemanis buatan yang umum digunakan dalam minuman ringan diet, dapat menghasilkan senyawa beracun dalam tubuh dan memengaruhi fungsi neuron. Natrium benzoat, ketika digabungkan dengan asam askorbat, dapat membentuk benzena, yang diketahui sebagai karsinogen.
Asam sitrat, yang ditambahkan untuk menyeimbangkan rasa manis soda, juga telah dikaitkan dengan erosi gigi. Semua zat berbahaya ini dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Efek Samping Konsumsi Minuman Kemasan
Konsumsi minuman kemasan, terutama yang manis, dalam jumlah berlebihan memiliki potensi bahaya yang signifikan terhadap kesehatan tubuh, terutama ginjal.
Tidak hanya sulit untuk mengontrol jumlah gula yang dikonsumsi, tetapi minuman yang terlalu manis juga dapat menyebabkan dehidrasi.
Lebih lanjut lagi, konsumsi minuman manis berlebihan dapat merusak fungsi ginjal, terutama karena minuman kemasan sering mengandung bahan pengawet yang dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan ginjal serta organ lainnya.
BACA JUGA:Lebaran Sebentar Lagi! Begini Cara Melihat Hilal Secara Ilmiah Tanpa Alat
Selain risiko terhadap ginjal, konsumsi minuman kemasan secara terus-menerus juga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti obesitas, diabetes, dan peningkatan tekanan darah yang berujung pada hipertensi.
Bahkan, konsumsi minuman manis secara berlebihan juga dapat menjadi faktor risiko untuk osteoporosis dan penyakit jantung.