BACA JUGA:Bansos Baru 2023 Mau Dibagikan, Cepat Usulkan Keluarga Anda, Begini Caranya
"Jika suhu di permukaan bumi cukup rendah maka kristal es akan mencapai bumi dalam bentuk es atau hail, tetapi kalau suhu di permukaan bumi cukup panas maka kristal es akan sampai di permukaan bumi sebagai hujan yang kita kenal," jelas Emilya.
Tanda-tanda Fenomena Hujan Es
1. Satu hari sebelumnya, udara pada malam hingga pagi hari akan terasa panas
2. Udara terasa panas dan gerah diakibatkan radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (>4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (>60%)
BACA JUGA:Cara Lolos Survey dan Pengajuan KUR Disetujui, Wajib Tahu jika Ingin Pinjam KUR
3. Mulai pukul 10.00 pagi, awan Cumulus akan tumbuh. Di antara awan-awan Cumulus, akan ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepi berwarna abu-abu menjulang tinggi.
4. Kemudian, awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus
BACA JUGA:Maklumat MUI Kota Soal Rumah Makan Dalam Bulan Puasa
5. Pepohonan di sekitar akan bergoyang cepat
6. Terasa sentuhan udara dingin
7. Hujan deras turun secara tiba-tiba, apabila hujan gerimis maka kejadian angin kencang jauh
8. Jika 1-3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang dengan kategori puting beliung maupun tidak.
BACA JUGA:Depan Gerbang Tol Lokasi Balap Liar, Mayoritas Pelajar
Durasi hujan es ini tidaklah lama, tergantung volume awan Comulonimbus yang terbentuk. Karena menurut Emilya ukuran hail yang terbentuk di daerah tropis umumnya kecil sehingga berlindung di bawah bangunan atau di dalam kendaraan atau payung bisa menjadi pilihan.