7. Tempelkan kartu mandiri e-money pada reader bertanda logo isi ulang
8. Transaksi berhasil, kertas struk keluar dan saldo mandiri e-money bertambah.
Lantas, apa perbedaan e-money ini dengan alat pembayaran cashless lain seperti kartu debit, kartu kredit, dan e-wallet? Simak pembahasan selengkapnya.
1. Perbedaan dengan kartu debit dan kredit
Meski sama-sama berbentuk kartu, e-money berbeda dari kartu debit dan kredit. Perbedaan utamanya terletak pada sistem yang digunakan.
Kartu debit berisi uang yang kamu simpan di bank (berupa tabungan). Jika uang di bank habis, maka kartu debit tidak bisa digunakan.
Sementara itu, kartu kredit menggunakan sistem utang. Kamu tidak perlu menyimpan uang atau memiliki tabungan di bank untuk bisa menggunakan kartu debit. Bisa dibilang, kartu kredit merupakan pinjaman siap pakai dari bank untuk nasabahnya.
E–money sendiri menerapkan sistem saldo. Untuk bisa memiliki saldo di dalam e-money, kamu harus melakukan proses top-up terlebih dahulu.
Dalam proses top-up tersebut, kamu akan “menukarkan” sejumlah uang dengan saldo e-money. Jika saldo tersebut habis, maka e-money pun tidak dapat digunakan.
2. Perbedaan dengan e-wallet
Apa perbedaan e-money dan e-wallet? Seperti yang sudah kamu ketahui, e-money menggunakan sistem chip untuk menyimpan informasi transaksi. Biasanya, chop ini tertanam pada kartu dan bentuk fisiknya bisa kamu pegang.
Sementara itu, e-wallet berbentuk aplikasi yang biasanya harus di-install di ponsel dan untuk mengaksesnya, kamu butuh internet. Seluruh bentuk transaksi dengan e-wallet dilakukan melalui aplikasi tersebut. Data transaksi pun akan tercatat dalam aplikasi.
BACA JUGA:Mudik Lebaran 2024 Anti Pusing! Ini Obat Mabuk Perjalanan Paling Ampuh di Apotek
Setelah mempelajari apa itu e-money beserta cara top-up saldonya, kamu juga harus tahu mengenai keunggulan utama penggunaan e-money berikut ini.