NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Mengenal Tokoh Sufi, merekalah Tokoh dengan konsep tasawuf yang monumental.
Ilmu Tasawuf adalah ilmu tentang menyucikan hati dengan cahaya Ma'rifat dan Kalimah Tauhid laa ilaha illallah dzikir kepada Allah Swt yang mana dengannya akan menghasilkan akhlakul karimah yang sempurna menuruti Sunnah Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Saw.
Di dalam kebanyakan kitab-kitab ilmu Tasawuf yang menjelaskan bahwa perkataan Tasawuf itu berasal dari perkataan Saf yang berarti suci dan tulus seperti mana Hadhrat Bisyr Ibni Al-Harits Rahmatullah 'alaih ada mengatakan bahwa, "Sufi adalah orang yang hatinya tulus.”
BACA JUGA:Ternyata Ini Syarat KTA DBS Disetujui dan Bisa Cair Rp 100 Juta, Cek Besaran Bunga dan Tenor
Banyak orang sufi yang ternama dalam Islam, disamping berkembangnya tasawuf dari abad ke abad juga muncul dari berbagai Negara yang dominasi masyarakatnya Islam.
Tokoh-tokoh sufi dari zaman setelah wafatnya Nabi SAW cukup banyak. Pada masa sahabat, sederetan nama menjadi rujukan ahli tasawuf seperti Abu Bakar As-Shidiq, (573-634 M), Ali bin Abi Thalib (599-661 M), Salman Al Farisi (w. 656), Abu Dzar Al Ghifari (652 M), dan Miqdad bin Al Aswad, dengan Ali RA sebagai tokoh sentral dari ajaran ini.
Pada masa tabi’in, yang terkenal adalah Hasan Al-Basri (642-728 M) dan Sofyan Al-Thawri (716-778 M).
BACA JUGA:KTA Tanpa Kartu Kredit, Ini 5 Langkah Mudah Mengajukan Pinjaman Lewat Digibank by DBS
Baru kemudian murid dari Hasan Al-Basri, yaitu Abdul Wahid bin Yazid (w. 794). Ciri menonjol pada pengikut Hasan Al-Basri adalah rasa takut yang berlebih kepada Allah SWT, zuhud, dan banyak ibadah.
Sedang pada abad kedua Hijriah dikenal nama-nama Ibrahim bin Adham Al Balakhi (718-782 M) dan Rabiah Al Adawiyah (713-801). Ciri Rabiah Al Adawiyah adalah lebih menonjokanl rasa mahabbah (cinta) kepada Allah SWT.
Memasuki abad ketiga Hijriah, tasawuf semakin solid dan berkembang dengan tokoh sentral Abu Sulaiman Adarani (w. 819 M), Ahmad ibn Al Hawari (w. 844 M), Zunnun Al Misri (796-859 M), Bisyir Al Hafi (767-841 M), Abu Bakar Al-Syibli (861-946 M), Al Haris Al Muhasibi (781-857 M), Sirri al-Saqti (w. 867 M), Abdul Yazid Al Busthami (804-874 M), Al-Junaid (830-910 M) dan Al Hallaj (858-922 M). Pada masa ini dan sesudahnya, tasawuf berkembang menjadi kelompok-kelompok yang dipimpin oleh seorang syaikh.
BACA JUGA:KTA Online Proses Cepat dan Limit hingga Rp 250 Juta, Cermati Tenor Beserta Besaran Bunganya
Pada abad keempat Hijriah, tasawuf lebih berkembang lagi sehingga mereka menyebutkan dirinya sebagai ahli hakekat/batin sementara ulama lain terutama ulama fikih disebut sebagai ahli dhohir.
Pada masa inilah trend sufi ditetapkan mempunyai empat tahapan atau empat ilmu, yaitu; Ilmu Syariah, Ilmu Tariqoh, Ilmu Hakekat, dan Ilmu Ma`rifat.
Abad kelima dan seterusnya, tasawuf sangat dipengaruhi oleh paham syiah dan filsafat. Dari beberapa tokoh sufi di atas ada beberapa tokoh dengan konsep tasawuf mereka yang monumental, antara lain: