Ingatlah bahwa sufisme bukan hanya tentang teori, tetapi juga tentang pengalaman langsung dan transformasi batin.
Setiap individu dapat menemukan makna dan kebenaran dalam ajaran sufisme sesuai dengan perjalanan spiritualnya sendiri.
Sementara itu, aliran Sufi atau Sufisme merupakan kepercayaan dan praktik Islam mistik di mana umat Islam berusaha menemukan kebenaran cinta dan pengetahuan ilahi melalui pengalaman pribadi langsung tentang Tuhan.
BACA JUGA:KTA Online Proses Cepat dan Limit hingga Rp 250 Juta, Cermati Tenor Beserta Besaran Bunganya
Ini terdiri dari berbagai jalan mistik yang dirancang untuk memastikan sifat kemanusiaan dan Tuhan dan untuk memfasilitasi pengalaman kehadiran cinta dan kebijaksanaan ilahi di dunia.
Aliran ini tersebar di seluruh dunia, berikut ini deretan Fakta mengenai aliran sufi yang dirangkum dari beberapa sumber
1. Sejarah Aliran Sufi
Tahap pertama tasawuf sufi muncul di kalangan saleh sebagai reaksi terhadap keduniawian pada periode awal Umayyah (661–749).
Dari praktik mereka yang terus-menerus merenungkan kata-kata dalam Alquran (kitab suci Islam) tentang Hari Kiamat, para pertapa dikenal sebagai "mereka yang selalu menangis" dan mereka yang menganggap dunia ini "gubuk kesedihan."
Mereka dibedakan oleh kepatuhan mereka terhadap perintah Alquran dan tradisi, oleh banyak tindakan kesalehan, dan terutama oleh kegemaran shalat malam.
2. Mistisisme Cinta
Masuknya unsur cinta, yang mengubah asketisme menjadi mistisisme, dianggap berasal dari R?bi?ah al-?Adaw?yah (wafat 801), seorang wanita dari Basra yang pertama kali merumuskan cita-cita sufi tentang cinta kepada Allah (Tuhan) yang tanpa pamrih, tanpa harapan serta untuk surga dan tanpa takut neraka.
Dalam dekade setelah R?bi?ah, tren mistik tumbuh di mana-mana di dunia Islam, sebagian melalui pertukaran ide dengan pertapa Kristen.
Sejumlah mistikus pada generasi awal telah memusatkan upaya mereka pada tawakkul, kepercayaan mutlak kepada Tuhan, yang menjadi konsep sentral tasawuf.
BACA JUGA:Lakukan Puasa dan Sholat Id Lebih Dulu, Benarkah Jemaah Aolia Menganut Aliran Sufisme?