BACA JUGA:Ini Jurusan yang Paling Dibutuhkan untuk CPNS 2024! Apakah Jurusanmu Termasuk? Cek di Sini Sekarang
Tambang emas di Lebong Donok ini kemudian membuka jalur tambang emas lain, di antaranya Lebong Sulit yang dikelola oleh Mijnbouw Maatschappij Lebong Sulit, Lebong Simau (Maatschappij Simau). Sedangkan Lebong Simpang dan Lebong Sawah dioperasikan perusahaan milik pemerintah Hindia Belanda.
Selama 12 tahun menjalani ekplorasi, sejak 1899-1911, Mijnbouw Maatschappij Redjang Lebong mendapat 33,5 juta bruto kilogram logam mulia (emas dan perak).
Pengelolaan dan penambangan emas di Lebong Donok ini terbilang berskala besar. Hal ini terlihat dari peralatan yang digunakan.
Alat pengeboran, pengangkut bijih emas dengan kereta listrik, alat pengangkut mesin, alat pencetak emas, alat penyaringan, oven untuk pembakaran emas merupakan beberapa inventaris yang tercatat digunakan di area tambang. Alat-alat ini didatangkan dari Batavia dan Surabaya.
BACA JUGA:Negara yang Luar Biasa Kaya Raya, Ini 11 Lokasi Harta Karun Penghasil Tembaga Terbesar di Indonesia
“Bahan-bahan kimia dan perlengkapan penelitian sebagian besar diperoleh dari perusahaan Eropa, di antaranya korporasi Morgan Crucible di Battersea-London, Velter In Cie di Prancis dan perusahaan FW Braun di Los Angeles-California,” tulis Rendi Andriyanto, peneliti Jurusan Sejarah, Universitas Negeri Padang.
2. Bengkulu Utara (Tambang Lebong Tandai)
Tak hanya di Lebong Donok, eksplorasi emas dan perak juga ditemukan di Lebong Tandai. Lokasi ini juga menjadi tujuan penambang emas dari berbagai daerah.
Sebuah penelitian terhadap jembatan di Lebong Tandai berjudul, Kajian Arkeologis Terhadap Jembatan Peninggalan Masa Kolonial di Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara yang diterbitkan di Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Purbawidya pada Desember 2022 menyebut aktivitas penambangan emas.
BACA JUGA:Banyak Tersimpan Harta Karun di Papua, Segini Jumlah Hasil Tambang Perak Deep Mill Level Zone Papua
“Pada tahun 1906, kegiatan penambangan di Daerah Lebong Tandai dilakukan oleh perusahaan Belanda yang bernama Mijnbouw Maatschppij Simau. Usaha penambangan ini dapat berjalan dengan lancar tanpa perlawanan berarti dari penduduk setempat karena kesepakatan antara Pemerintah Hindia Belanda dan pemerintahan lokal,” tulis penelitian tersebut.
Mijnbouw Maatschapij Simau mengekspor ratusan ton emas dan perak sepanjang tahun 1908-1941. Emas ditambang dan dibuat dalam bentuk batangan dengan berat 25 kilogram per buahnya.
BACA JUGA:Daerah di Sumatera Ini Banyak Ditemukan Harta Karun Peninggalan Sriwijaya, Auto Kaya?
“Emas-emas tersebut dimasukkan ke dalam peti, kemudian dibawa menggunakan lori. Setelah turun dari lori, emas tersebut dibawa ke pelabuhan untuk diangkut dengan kapal di laut,” tulis penelitian tersebut.
Melihat penguasaan sumber tambang dan eksploitatif di masa lampau, Lebong menjadi salah satu pengekspor utama emas dan perak di Hindia Belanda. Pada 1936, tercatat penguasaan sumber-sumber tambang dan eksploitasi yang massif membuat Lebong menjadi salah satu pengekspor emas dan perak yang utama di Hindia Belanda.