NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Berikut ini akan dibahas sejarah harta-karun emas terbesar di Sumatera zaman kolonial Belanda, apakah masih ada?
Indonesia memang kaya akan mineral, salah satunya emas. Penambangan emas di Indonesia bahkan telah dimulai sejak lebih dari seribu tahun lalu saat kedatangan imigran dari Tiongkok.
Meskipun begitu, hasilnya kurang berkembang karena hanya merupakan tambang-tambang berskala kecil yang diusahakan oleh rakyat atau perorangan.
BACA JUGA:Salah Satu Lokasi Harta Karun Emas Terbesar di Indonesia, Letaknya ada di Sumatera Utara
Di zaman modern, industri pertambangan emas Indonesia mulai berkembang di masa kolonialisme Belanda.
Pada 1850, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan kantor penyelidikan geologi, manajemen, pengelolaan dan pencarian bahan galian tambang, yaitu Dienst van hen Mijnwezen di Weltevreden, Batavia.
Melalui lembaga inilah, wilayah penyelidikan geologi dan bahan galian tambang akhirnya meluas hingga seluruh pelosok Nusantara. Kemudian, di bulan Oktober 1950, dikeluarkanlah peraturan Pemerintah Kolonial No. 45, yang mengatur tentang larangan memberikan izin penggalian tanah yang mengandung bahan tambang, emas maupun mineral lainnya, kepada pihak selain orang Belanda.
Sejarah Harta Karun Emas Terbesar di Sumatera Zaman Kolonial Belanda
Indonesia rasanya pantas mendapat julukan kepingan surga tersembunyi yang memiliki kekayaan tiada tara.
Begitulah Indonesia, negara kita ini begitu indah luar biasa.
Belum lagi jika melihat banyaknya kekayaan yang melimpah. Berbicara mengenai kekayaan mineral, apa sih yang tidak dimiliki Indonesia? Semuanya terhampar di bumi pertiwi ini.
Bahkan jika kamu mencari uranium sekalipun, Indonesia ternyata juga menyimpannya. Apalagi emas-emas yang begitu melimpah di Tanah Air.
Masih soal emas, ternyata tidak hanya Papua saja lho yang memiliki kandungan emas melimpah, seperti di Bengkulu.
BACA JUGA:Ini Lokasi Harta Karun Peninggalan Zaman Belanda di Sumatera Barat Hasilkan 50 Kg