Pelumas alami pada vagina dapat mengering, menyebabkan gesekan dan nyeri. Untuk menghindari dampak-dampak yang bisa terjadi seperti yang disebutkan diatas. Maka, berapa kali frekuensi berhubungan suami istri yang idealnya?
Nah, frekuensi berhubungan suami istri sebenarnya bisa berbeda bagi setiap pasangan, tergantung tingkat kepuasan masing-masing pihak.
Selain itu, seringnya berhubungan juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, misalnya kualitas hubungan, gaya hidup, usia pasangan, dan kondisi medis.
Akan tetapi, bagi pasangan suami istri yang sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya hubungan suami istri dilakukan setiap 2–3 hari sekali seminggu, terutama saat wanita memasuki masa ovulasi.
Tidak hanya itu, guna meningkatkan kesuburan agar cepat hamil, pasangan juga disarankan untuk menjalani pola hidup sehat dengan menjaga berat badan tetap ideal, berolahraga secara rutin, dan mencukupi waktu istirahat.
Sementara itu, untuk pasangan yang melakukan hubungan suami istri guna menjaga keharmonisan rumah tangga, dapat melakukannya minimal 1 kali setiap minggu.
BACA JUGA:Jangan Lakukan! Ini 6 Gaya Hubungan Suami Istri yang Sangat Dilarang Agama Islam
Namun, sebaiknya hindari untuk tidak berhubungan suami istri sama sekali. Ini karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perselingkuhan dan memicu pertengkaran hingga perceraian.
Hubungan suami istri yang dilakukan secara rutin dan tidak berlebihan penting untuk kedua pasangan perhatikan, sebab bisa memberikan beragam manfaat bagi tubuh, seperti menjaga imunitas tubuh, menurunkan tekanan darah, membakar kalori, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas tidur.
Jadi, adakah patokan khusus untuk frekuensi berhubungan suami istri?
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada patokan khusus untuk menentukan seberapa sering harus melakukan hubungan suami istri.
BACA JUGA:Ini Anjuran Gaya Hubungan Suami istri yang Baik dan Benar Menurut Islam
Untuk frekuensi yang ideal pun dapat dikomunikasikan langsung dengan pasangan, sehingga hubungan suami istri yang dilakukan lebih sehat serta untuk menghindari dampak seperti disebutkan sebelumnya.
Pada intinya, komunikasi merupakan kunci utama untuk membentuk situasi yang nyaman dan menyenangkan saat berhubungan suami istri, terlepas dari harus seberapa sering di lakukan dalam seminggu.
Demikian ulasan 9 dampak berhubungan suami istri terlalu sering, atur frekuensinya agar lebih sehat. Semoga bermanfaat.