NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Sering heboh harta karun emas milik presiden Soekarno di Bank Swiss, apakah benar ada? Begini faktanya.
Emas batangan yang dikaitkan dengan Soekarno memang menjadi topik yang menarik dan kontroversial.
Konon, Soekarno memiliki emas batangan seberat 57 ton yang disimpan di Bank Swiss. Namun, hingga saat ini, bukti mengenai keberadaan emas batangan tersebut masih belum dapat dipastikan kebenarannya.
BACA JUGA:Urutan Pemupukan Tanaman Sawit Agar Cepat Berbuah dan Banyak, Mulai dari Pembibitan
Menurut kabar yang beredar, Presiden Soekarno membuat beberapa batang emas murni yang kemudian dibawa ke Union Bank of Suisse atau biasa disebut Union Bank of Switzerland (UBS) untuk diverifikasi.
Setelah proses verifikasi selesai, dinyatakan bahwa emas batangan yang dibawa Soekarno itu adalah emas murni atau logam mulia. Disebutkan bahwa emas batangan yang dimiliki Soekarno di Bank Swiss mencapai berat 57 ton.
Akan tetapi kabar burung ini disanggah oleh keluarga Soekarno. Cucu Soekarno, yaitu Puan Maharani, sempat menyanggah isu adanya aset sang kakek di Swiss.
BACA JUGA:Pinjaman BCA Syariah Rp 200 Juta Langsung Cair, Ini Syarat dan Cara Pengajuannya
Puan mengatakan bahwa ia tidak tahu menahu mengenai isu emas batangan Soekarno yang disimpan di Bank Swiss. Menurutnya, isu tersebut belum dapat dibuktikan kebenarannya.
Berdasarkan dari isu yang beredar, keberadaan emas ini berawal dari pertemuan Soekarno dengan John F Kennedy pada 14 November 1963 dan perjanjian yang dibuat pada 21 November 1963.
Akan tetapi, menurut laman perpustakaan dan museum presidensial John F Kennedy pada 14 November 1963, tidak ada catatan mengenai pertemuan tersebut.
BACA JUGA:Ini Prediksi Soal UTBK 2024 dan Strategi Jitu Lulus UTBK-SNBT 2024
Hanya ada catatan yang menunjukkan bahwa Kennedy melakukan konferensi pers tentang berbagai topik termasuk penangkapan profesor Universitas Yale Frederick C Barghoorn di Moskow.
Lalu, pada 21-22 November 1963, Kennedy tengah berada di San Antonio, Houston, Fort Worth, dan Dallas, Texas. Kemudian, pada 23 November 1963, Kennedy kembali ke White House.
Dengan demikian, tidak ada catatan mengenai transaksi emas antara Soekarno dengan Kennedy. Meskipun emas batangan berwajah Soekarno telah muncul di sejumlah daerah, seperti di Kebumen, Jambi, hingga Sumatera Selatan, tetap saja kebenarannya belum terverifikasi.