Hanya di Bengkulu Pembeli Durian Pasti Tidak akan Kecewa, Ini Rahasianya

BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Di banyak provinsi saat ini sedang musim buah durian. Bisa dikatakan sedang banjir durian. 

Karena jumlah buah yang sangat banyak, harga durian pada musim kali ini lebih murah dibanding musim-musim sebelumnya.

Meski murah, pembeli sebaiknya hati-hati ketika akan membeli durian. Karena salah-salah durian yang dibeli belum masak, tidak manis atau bahkan busuk.

Namun di Bengkulu, setiap pembeli durian tidak akan kecewa. Di Bengkulu pembeli durian akan mendapatkan buah yang manis dan tidak busuk. Kenapa bisa demikian?  

BACA JUGA:Lowongan Kerja Apple di Jakarta, Tersedia 3 Posisi Terbaru, Cek Kualifikasi dan Cara Daftar

Saat ini di Bengkulu ada begitu banyak penjual durian. Karena jumlah penjual yang begitu banyak, para pembeli pun memiliki banyak pilihan. 

Karena banyak pilihan, para pembeli juga memiliki posisi tawar yang tinggi. Karenanya saat ini di Bengkulu jika beli durian, maka buahnya akan dibuka terlebih dahulu.

Pedagang itu sendiri yang membukanya. Jika buah durian itu busuk atau tidak manis, maka tidak jadi dibeli. Pedagang akan mencari buah lainnya, kemudian dibuka dan dicicipi pembeli.

Jika pembeli merasa buahnya cukup manis, tidak busuk, sesuai keinginannya, maka buah itu pun jadi dibeli. Namun jika belum sesuai harapan, pembeli bisa memilih buah yang lain dan dibuka lagi kemudian dicicipi lagi. 

BACA JUGA:Ini Syarat dan Cara Daftar Beasiswa MEXT Jepang 2025, Kuliah Gratis hingga Tunjangan Bulanan

Cara transaksi jual beli durian seperti ini sudah lama di Bengkulu. Lalu bagaimana nasib buah yang jelek yang tidak jadi dibeli pembeli? Tentu saja pedagangnya punya solusi.

Di Bengkulu dan beberapa provinsi lain di Sumatera, ada yang namanya tempoyak. Tempoyak ini adalah daging durian yang difermentasikan. Kemudian tempoyak ini dimasak menjadi hidangan. Biasanya dimasak bersama ikan. 

Bisa dibikin sambal ikan tempoyak atau dimasak pakai santan dan ikan. Rasanya sangat enak.

Jadi durian-durian kualitas jelek yang tidak terjual, oleh pedagang diambil dagingnya dan kemudian dijadikan tempoyak.

Sumber: