8. Candi Brahu
Candi Brahu terletak di wilayah dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi ini didirikan pada abad ke 15 yang dijadikan sebagai tempat pembakaran jasad dari para Raja Brawijaya.
9. Candi Bajang Ratu
Candi Bajang Ratu berada di wilayah Kecamatan Trowulan, Mojokerto yang didirikan pada abad ke 14 Masehi. Candi Bajang Ratu memiliki bentuk seperti gapura yang digunakan sebagai pintu masuk ke sebuah bangunan suci.
10. Candi Pari
Candi Pari terletak di Wilayah Porong Sidoarjo. Candi Pari memiliki bentuk seperti pura yang ada di wilayah Bali, yang digunakan sebagai tempat untuk pemujaan.
Seperti yang diketahui, Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan Hindu-Buddha terbesar dan terakhir di Nusantara yang berdiri dari abad ke-13 hingga abad ke-16 Masehi.
BACA JUGA:Jejak Misteri Gunung Salak, Mengenai Harta Karun Belanda, Benarkah Ada?
Lantas, seperti apa kehidupan ekonomi Kerajaan Majapahit?
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada, yang berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara, bahkan sampai ke Semenanjung Malaya dan beberapa wilayah di Asia Tenggara.
Selain kekuatan politik dan militer, Majapahit juga dikenal sebagai kerajaan yang maju dalam bidang ekonomi.
BACA JUGA:Menurut Primbon Jawa, Begini Ciri-ciri Rumah yang Menyimpan Harta Karun Ghaib
Ada dua faktor utama yang mendukung perekonomian Majapahit, yaitu keberadaan Sungai Brantas dan Bengawan Solo serta adanya beberapa pelabuhan atau bandar dagang milik Majapahit di pantai utara Jawa.
1. Sungai Brantas dan Bengawan Solo
Sungai Brantas dan Bengawan Solo merupakan sumber air yang melimpah dan subur, yang memungkinkan Majapahit mengembangkan sektor pertanian. Tanah di sekitar sungai-sungai ini cocok untuk ditanami berbagai macam komoditas pertanian, seperti padi, palawija, buah-buahan, sayur-sayuran, dan rempah-rempah.