NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Harta karun tersembunyi di daerah Solok Selatan, seluas 28.840 hektare menjadi incaran negera lain, ini lokasi.
Semboyan yang dipegang teguh oleh Kabupaten Solok Selatan adalah "Bukit Emas," sebuah julukan yang diberikan karena kekayaan alamnya yang melimpah, terutama dalam bentuk emas yang hampir selalu ditemukan di setiap bukit di wilayah Solok Selatan.
Sejarah mencatat bahwa aktivitas penambangan emas pertama kali dimulai oleh pemerintahan Belanda di wilayah ini.
BACA JUGA:Daftar Jenis Makanan Haram dalam Islam serta Dalil dan Penjelasannya di Alquran
Dengan luas mencapai 28.840 hektare, harta karun yang tersebar luas di Solok Selatan menjadi sasaran ambisi bagi para pemburu harta, baik dari tingkat lokal maupun internasional, termasuk dari Tiongkok dan bahkan dari luar Sumatera Barat.
Dari pantauan yang dilakukan di lapangan, sekitar 200 meter dari jalan tanah, terlihat aktivitas lima orang yang tengah sibuk dengan berbagai kegiatan.
Salah satunya terlihat sedang memegang pipa, sementara yang lainnya terlihat tengah mengais-ngais tanah dari timbunan dengan penuh antusiasme dan dedikasi.
Di tengah pemandangan yang mencolok di lokasi tambang emas Jorong Jujutan Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat, tergambar dengan jelas dua sosok yang duduk di atas tanah timbunan, mengelilingi lubang-lubang yang terbuka dan penuh dengan air keruh, menyerupai warna susu coklat yang mengalir.
Dalam konteks tambang ini, hadir pula sebuah mesin yang lazimnya disebut dengan nama "dompeng". Keberadaan mesin ini menjadi bagian tak terpisahkan dari panorama di lokasi tersebut.
Menariknya, kabar telah tersebar bahwa Negara Tiongkok Cina juga turut serta dalam aktivitas penambangan di area ini, dengan fokus pada penggalian harta karun berupa emas murni.
Diperkirakan, setiap bulannya mereka mampu menghasilkan hingga 30 Kg emas, memberikan kontribusi yang signifikan bagi produksi emas di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, berbagai metode digunakan untuk mengeksplorasi harta karun yang kaya akan emas murni. Mulai dari teknik tradisional seperti manjahe (mendulang) hingga penggunaan mesin modern seperti mendompeng (mesin PK), kapal, dan alat berat.
Yang menarik, kehadiran pekerja tambang tidak hanya terbatas pada tingkat lokal, tetapi juga melibatkan para ahli dari Negara Tiongkok Cina.