Jika lingkungan geologis tertentu di satu wilayah telah terbukti mengandung emas, maka jarak beberapa mil di pegunungan yang sama ditemukan jenis batuan atau lingkungan yang sama, kemungkinan besar daerah itu mengandung emas.
6. Vena Kuarsa pada Permukaan Gurun
Indikator untuk mendeteksi keberadaan emas di daerah gurun adalah konsentrasi bebatuan kecil dan kerikil di permukaan tanah dan vena kuarsa yang signifikan.
7. Tanah Hitam di Pinggiran Sungai
Sungai yang mengandung emas memiliki tanah berwarna hitam atau banyak bebatuan, yang berwarna seperti berkarat dan tanahnya bercampur pasir dan bebatuan besar.
8. Perubahan Warna
Umumnya batuan berwarna lebih terang itu akibat larutan mineral asam. Perubahan warna lainnya akibat kontak dari beberapa jenis batuan. Perubahan warna ini dapat menjadi indikator keberadaan emas.
BACA JUGA:HP ITEL RS4, Harga Rp 1 Jutaan Punya Spek Mantap, Tangguh Buat Gaming dan Punya Fitur NFC
9. Pewarnaan Besi dan Gossan
Vena pembawa emas dapat mengandung kalsit atau sulfida, yang sering kali mengalami pelapukan menjadi bintik-bintik bernoda besi, saat pirit berubah menjadi oksida besi. Oksida besi secara masif seperti hematit, magnetit dan batu besi dapat menjadi indikator keberadaan emas.
10. Singkapan Vena Kuarsa dan Akumulasi Vena
Biasanya vena kuarsa mengindikasikan adanya mineralisasi di area tersebut. Namun kadang singkapan vena tidak terlihat jelas. Di daerah yang tidak ada singkapan vena yang memadai, maka vena kuarsa yang banyak dapat mengindikasikan tempat keberadaan emas.
BACA JUGA:Punya Kekayaan yang Tesembunyi, Ini Kabar Penemuan Harta Karun Dinasti Tang di Bangka Saat Ini
Demikian informasi tentang harta karun tersembunyi di daerah Solok Selatan, Seluas 28.840 hektar menjadi incaran negera lain.