3. Kemandirian dan Penyesuaian
Potongan kebaya yang mengikuti bentuk tubuh mengajarkan perempuan untuk selalu menyesuaikan diri dengan keadaan dan mandiri. Ini mengandung makna tentang fleksibilitas dan ketangguhan.
BACA JUGA:Sudah Aktif Menulis Sejak Kecil, Ini Daftar Buku-buku yang Ditulis Ibu Kartini
4. Kesabaran
Stagen atau ikat pinggang kebaya menyimbolkan usus yang panjang dalam filosofi Jawa. Ini mengajarkan tentang kesabaran tinggi.
Jadi, ketika kita mengenakan kebaya, kita tidak hanya memperlihatkan keindahannya, tetapi juga menghargai nilai-nilai dan pesan yang terkandung di dalamnya.
BACA JUGA:Pengaruh Ajaran Ibu Kartini Terhadap Pendidikan Perempuan di Indonesia
Tak hanya menjadi salah satu baju adat Indonesia, kebaya ternyata juga menyimpan sejumlah fakta unik di dalamnya. Salah satunya adalah fakta kebaya yang dulunya hanya digunakan oleh kaum bangsawan Jawa.
Lantas, apa saja fakta unik lainnya? Simak ulasannya berikut ini.
1. Berasal dari Kerajaan Majapahit
Awalnya, kebaya digunakan di Kerajaan Majapahit untuk para permaisuri atau selir raja. Busana ini digunakan untuk menutupi tubuh yang beralaskan kemben. Kemben mulai tertutup sejak masuknya ajaran Islam yang mengaruskan wanita menutup aurat.
BACA JUGA:Sosoknya Sangat Dikagumi, Ini Perjuangan R.A Kartini Memajukan Kaum Perempuan Indonesia
2. Filosofi Mendalam
Pakaian adat asal Jawa ini juga menyimpan filosofi mendalam. Bentuknya yang sederhana mencerminkan kesederhanaan wanita Indonesia. Jarik dan setagennya menggambarkan lemah gemulai dan kesabaran. Sementara potongan kebaya yang membentuk tubuh melambangkan wanita yang harus bisa menjaga diri.
BACA JUGA:Kesatria Pelopor Pendidikan Perempuan! Ini Kisah Ibu Kartini Melawan Tradisi Poligami
3. Hanya Digunakan Wanita Bangsawan