Maluku menjadi pulau kedua terbesar dengan sumber daya dan cadangan bijih nikel terbesar di Indonesia, yakni masing-masing sebesar 6,1 miliar ton dan 1,7 miliar ton.
BACA JUGA:Lokasi Harta Karun Emas di Lumajang Jawa Timur, Ini Lokasi Detailnya
Pada posisi ketiga, terdapat Papua dengan sumber daya dan cadangan bijih nikel terbesar di Indonesia, yakni masing-masing sebesar 840,5 juta ton dan 86 juta ton.
Selanjutnya, terdapat Kalimantan yang memiliki sumber daya dan cadangan bijih nikel terbesar di Indonesia, yakni masing-masing sebesar 21,7 juta ton dan 10,9 juta ton.
Sumatra menempati posisi kelima dengan sumber daya bijih nikel sebanyak 8,2 juta ton. Sementara itu, Jawa dan Nusa Tenggara tidak memiliki sumber daya dan cadangan bijih nikel berdasarkan laporan Badan Geologi.
Total sumber daya logam nikel nasional adalah 177,8 juta ton dan cadangan logam nikel adalah 57,1 juta ton.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan cadangan nikel saprolite di Indonesia masih akan bertahan hingga 13 tahun ke depan, sementara nikel limonite cukup hingga 33 tahun ke depan.
“Ketahanan cadangan nikel kita, saprolite ini kira-kira kita masih punya 13 tahun, limonite kita masih ada sekitar 33 tahun,” ujar Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ing Tri Winarno, belum lama ini.
Saprolite merupakan nikel kadar tinggi dan banyak diolah melalui sistem rotary kiln electric furnace (RKEF). Nikel ini menghasilkan produk berupa nickel pig iron (NPI), feronikel (FeNi), atau nickel matte untuk bahan baku baja nirkarat atau stainless steel.
Sementara itu, limonite merupakan nikel kadar rendah yang umumnya diolah melalui sistem high pressure acid leaching (HPAL) untuk menghasilkan mixed hydroxide precipitate (MHP) yang dibutuhkan untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.
BACA JUGA:Harta Karun Timah di Riau, Berikut Lokasi dan Jumlah Cadangannya, Auto Kaya
Sebaran Sumber Daya dan Cadangan Nikel RI:
1. Kalimantan
- Sumber daya bijih nikel : 21,73 juta ton
- Sumber daya logam nikel : 275.000 ton