Mengutip data laporan tahunan perusahaan, CITA diketahui memiliki total cadangan 144,5 juta bauksit tercuci (washed) dengan sumber daya mencapai 334,2 juta.
Sepanjang tahun 2021, perusahaan memproduksi 8,59 juta ton (wmt) bauksit tercuci, turun dari catatan tahun sebelumnya yang mencapai 11 juta ton.
2. MIND ID - Aneka Tambang (ANTM)
Pemerintah RI lewat holding BUMN MIND ID juga menjadi salah satu pemain utama tambang bauksit Tanah Air. Aneka Tambang (ANTM) menjadi anggota MIND ID yang mengelola tambang bauksit, dengan wilayah operasi berpusat di Kalimantan Barat.
BACA JUGA:Tradisi Senioritas Berujung Kematian? Semua Berawal dari ‘Siapa yang Paling Kuat’
Komoditas bauksit diproduksi oleh UBP Bauksit Kalimantan Barat yang mengoperasikan tambang bauksit Tayan, Kalimantan Barat.
Bauksit yang ditambang kemudian diolah di pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan serta sebagian dijual kepada pelanggan pihak ketiga. Pabrik CGA Tayan dioperasikan oleh anak perusahaan, PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA).
Mengutip data laporan tahunan perusahaan, ANTM diketahui memiliki total cadangan 107,29 juta bauksit tercuci (washed) dengan sumber daya mencapai 587,45 juta.
BACA JUGA:Bisa Ditiru! Begini Cara Membangun Personal Branding Sosial Media agar Terkenal
Dari sektor hilir, holding BUMN tambang juga memiliki PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (INALUM operating) yang masih merupakan satu-satunya produsen aluminium di Indonesia.
Hingga tahun lalu, perusahaan baru mampu memproduksi sekitar 250 ribu ton per tahun dari total kebutuhan aluminium dalam negeri yang mencapai 800 ribu ton per tahun.
3. Indika Energy (INDY) dan Adaro Group
Selain kedua perusahaan tersebut, tidak terdapat lagi konglomerasi bisnis raksasa lain yang memiliki fokus kuat di sektor pertambangan bauksit.
BACA JUGA:Granat Peninggalan Belanda Ditemukan di Kebun Jeruk, Begini Kondisinya
Meski demikian sejumlah perusahaan tambang sudah mulai melakukan upaya diversifikasi bisnis ke sektor bauksit, seperti yang dilakukan oleh Indika Energy (INDY) dan Adaro Energy Indonesia (ADRO).
Akhir September tahun ini, INDY melalui anak usahanya, PT Indika Mineral Investindo (IMI) telah menuntaskan akuisisi 100% saham PT Perkasa Investama Mineral (PIM).