Harta Karun Emas Urai di Aceh, Pernah Dibangun Tambang di Hulu Sungai Pasai Oleh Sarjana Persia

Rabu 08-05-2024,08:17 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, total populasi penduduk Provinsi Aceh pada tahun 2020 mencapai 5.274.871 jiwa.

BACA JUGA:Miliki Harta Karun Tambang Emas, Sulawesi Selatan Tergolong Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah istimewa yang diberikan kewenangan otonomi khusus. Salah satu yang membedakan Provinsi Aceh dengan Provinsi lain di Indonesia adalah penerapan hak otonom pelaksanaan syariat Islam.

Lokasi Harta Karun di Aceh

Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak bumi dan gas alam. 

Sejumlah analis memperkirakan cadangan gas alam Aceh adalah yang terbesar di dunia.

Aceh juga terkenal dengan hutannya yang terletak di sepanjang jajaran Bukit Barisan dari Kutacane di Aceh Tenggara sampai Ulu Masen di Aceh Jaya. Sebuah taman nasional bernama Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) didirikan di Aceh Tenggara.

BACA JUGA:Indonesia Punya Harta Karun Emas Hitam Melimpah Sejak, Ini 7 Perusahaan Tambang Raksasa Penggarapnya

Tambang emas di Aceh bukanlah hal baru. Meski sekarang banyak sekali bertebaran tambang emas ilegal yang secara ekonomi lebih besar mengalir ke luar Serambi Mekkah, di masa silam tambang emas itu diusahakan langsung oleh kesultanan.

Setidaknya menurut sejumlah catatan, tambang emas di Aceh pernah dilakukan di wilayah kekuasaan Kerajaan Peureulak, Samudera Pasai, dan Aceh Darussalam.

Emas urai merupakan salah satu komoditas sejumlah kerajaan di Aceh. emas itu ditambang di sepanjang aliran sungai pada waktu itu.

Keahlian menambang emas didapatkan oleh Aceh setelah belajar dari lancarnya perdagangan dari Timur ke Barat. Dari Barat ada bangsa Persia, Yunani (Gersik/Greek), dan Surya (Arab).

BACA JUGA:Saingi Kalimantan, Ini 3 Lokasi Simpanan Harta Karun Emas Hitam di Jawa Barat

Dari Timur ada bangsa Tionghoa dan Pegu, yang memegang peranan penting dalam perdagangan emas urai dan sarang burung.

Para sarjana Yunani (Romawi) dan Parsia banyak yang ahli dalam ilmu pertambangan emas. Merekalah yang mengajar anak-anak negeri menginang emas dari sungai yang mengandung emas.

H.M. Zainuddin dalam bukunya Tarich Atjeh dan Nusantara (1961) yang diterbitkan oleh Pustaka Iskandar Muda, Medan, menulis bahwa Peureulak merupakan negeri di Aceh saat ini yang sungai/alurnya memiliki emas oleh orang Parsia.

Kategori :