BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Sejak 1 Mei lalu, Badan Pangan Nasional (BAPANAS) telah menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Kenaikan ini dari sebelumnya harga eceran tertinggi Rp 10.250 per kilogram, naik menjadi Rp 11.300 per kilogram.
BACA JUGA:Hadiah Bagi yang Rajin Bayar Pajak Kendaraan, Begini Rencana Pemprov Bengkulu
Salah seorang pedagang di Pasar Panorama Kota Bengkulu, Amril mengatakan, beras SPHP ukuran 5 kilogram sebelumnya dijual Rp 57.500. Namun sekarang naik menjadi Rp 65.000.
Tidak hanya itu, Amril mengaku kenaikan harga ini ternyata berpengaruh pada penjualannya. Sejak harga naik, penjualannya turun. Sedangkan untuk pasokan, diakui Amril cukup banyak.
BACA JUGA:Kuasai 75 Persen Saham PT Masmindo, Tambang Harta Karun di Luwu Sulsel akan Mulai Eksplorasi
Sedangkan untuk harga beras dusun atau beras lokal sejak beberapa bulan kecenderungannya turun.
Dari sebelumnya antara 580 sampai 585 ribu rupiah per 50 kilogram, dengan harga eceran 25 ribu rupiah per cupak, saat ini dijual dengan harga kisaran 530 ribu rupiah per 50 kilogram dengan harga per cupak antara 20 hingga 23 ribu rupiah.
BACA JUGA:Syarat dan Cara Pinjam KUR Pegadaian 2024, Dapatkan Modal hingga Rp 10 Juta Bebas Bunga
Namun, diprediksi harga beras dusun juga akan naik karena sekarang banyak yang beralih ke beras dusun.
Selain beras dusun, dikatakan Amril saat ini masyarakat juga mulai tertarik membeli beras padi darat dengan kualitas cukup bagus yang berasal dari Lampung dengan harga jual di bawah harga beras SPHP yakni 10.600 rupiah per kilogram.
BACA JUGA:Jerawat Meradang Disebabkan Oleh Penyakit Ain! Begini Cara Mengobatinya
“Harganya naik tapi peminatnya sekarang jauh berkurang (beras SPHP), kalo kemaren sebelum naik kami bisa ambil sampai 400 karung kini hanya 200 karung saja. Terus harga beras dusun juga turun sejak beberapa bulan, jadi masyarakat mulai beralih, tapi kayaknya beras dusun ini akan naik karena nantinya permintaan meningkat juga,” ujar Amril.