Dibalik kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh biosolar, sumber energi alternatif ini memiliki potensi yang cukup kuat untuk terus dikembangkan.
Dalam beberapa tahun ke depan, kebutuhan manusia akan minyak bumi semakin bertambah sedangkan ketersediaan minyak bumi semakin menipis. Oleh sebab itu pengembangan dan penggunaan biosolar dinilai sangat penting bagi kehidupan manusia di masa yang akan datang.
Adapun bahan-bahan pembuat biosolar melalui proses yang berbeda untuk menghasilkan biosolar. Proses-proses tersebut, yaitu:
1. Direct Use dan Blending
Mesin diesel yang menggunakan minyak nabati secara langsung sangat tidak baik dan dapat menimbulkan masalah, karena hal tersebut dapat menyebabkan kegagalan bawaan.
BACA JUGA:9 Cara Mudah Menghilangkan Kesemutan di Kaki, Salah Satunya Rendam Kaki dengan Campuran Air Ini
Meskipun minyak nabati memiliki sifat yang mirip dengan bahan bakar biosolar, namun masih memerlukan beberapa modifikasi secara kimiawi sebelum menggunakannya.
Beberapa mesin diesel dapat menggunakan minyak nabati murni secara langsung, tetapi bagi mesin injeksi langsung turbocharged, seperti truk, tidak dapat menggunakannya secara langsung.
Selain itu, konsumsi energi mesin yang menggunakan minyak nabati murni juga mirip dengan konsumsi energi apabila menggunakan biosolar.
2. Micro-Emulsion
Proses micro-emulsion memiliki definisi sebagai dispersi keseimbangan koloid dari mikrostruktur cairan isotropik optik dengan dimensi umumnya dengan rentang 1-150 nm yang terbentuk secara spontan dari cairan yang biasanya tidak dapat bercampur dan satu atau lebih ionik atau non ionik.
BACA JUGA:Ampuh, Begini Cara Mudah Menghilangkan Kesemutan di Tangan Secara Alami
Komponen biodiesel yang diolah melalui proses micro-emulsion termasuk bahan bakar diesel, minyak nabati, alkohol, surfaktan, dan penambah setana dalam proporsi yang sesuai.
Proses ini dapat membantu mengurangi viskositas dan di sisi lain dapat meningkatkan angka setana biodiesel.
Namun, penggunaan bahan bakar diesel hasil micro-emulsion secara terus-menerus dapat menyebabkan masalah, seperti jarum injektor yang menempel, pembentukan endapan karbon, dan pembakaran yang tidak selesai.
3. Thermal Cracking (Pirolisis)