Sedangkan Biosolar terbuat dari bahan dasar yang berasal dari tumbuhan. Lebih lanjut mengenai perbedaan yang ada antara keduanya, berikut merupakan perbedaan-perbedaan lain yang perlu anda ketahui:
1. Kandungan energi
Terbuat dengan ragam bahan yang sangat berbeda, mengakibatkan kandungan energi dari keduanya memiliki perbedaan. Karena tercipta dari tumbuhan, bio solar memiliki kandungan energi yang lebih kecil daripada solar.
BACA JUGA:Daerah Penghasil Kadar Emas Terbaik, Emas Bengkulu Ternyata Kalahkan Papua
Dengan perbandingan 11% bisa dipastikan bahwa kandungan energi dalam solar lebih banyak. Namun, tetap saja usaha untuk menciptakan olahan biosolar terbaik masih terus dikembangkan untuk meningkatkan kandungan energinya.
2. Kadar sulfur
Belerang atau sulfur adalah unsur non-logam berbentuk zat padat kristalin kuning yang tidak berasa. Sulfur merupakan unsur penting untuk menciptakan pembakaran. Sulfur banyak digunakan sebagai campuran dalam penggunaan bubuk mesiu dan korek api.
Dalam biosolar kandungan kadar sulfur jauh lebih rendah dari kadar sulfur pada solar. Hal ini membuktikan sekaligus menyebabkan bio solar memiliki kandungan energi eksplosif yang lebih rendah dari solar.
BACA JUGA:Letakkan di Depan Rumah, Ini 7 Tanaman Pembawa Rezeki Menurut Feng Shui
Namun, karena kandungan sulfurnya lebih rendah, biosolar cenderung lebih ramah lingkungan karena kadar sulfur yang rendah menghasilkan sedikit karbon dioksida.
Berbeda dengan solar yang memiliki kadar sulfur yang tinggi, maka solar menghasilkan banyak karbon dioksida. Oleh, sebab itu solar tergolong sebagai salah satu penyebab polusi udara.
3. Kekuatan proses oksidasi
Proses oksidasi adalah lepasnya elektron dalam sebuah molekul karena pengikatanya dengan oksigen. Dalam pengolahan bahan bakar, oksidasi berperan dalam menciptakan sumber energi untuk melakukan pembakaran.
Dikarenakan biosolar memilki kadar sulfur yang jauh lebih rendah, maka proses oksidasi dalam biosolar pun cenderung lemah. Tidak hanya itu, proses oksidasi yang lemah juga cenderung dapat mengakibatkan penyumbatan pada bagian-bagian mesin.
Perlu diketahui bersama bahwa, sebagai energi alternatif, biosolar tidak sepenuhnya sempurna sebagai bahan bakar utama. Oleh sebab itu ia disebut sebagai sumber energi alternatif ataupun cadangan/pengganti.