Potensi Harta Karun Nikel di Kalimantan Timur, 2 Smelter Nikel Bernilai Total Rp36,5 Triliun

Rabu 15-05-2024,05:29 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Agus Faizar

Ini menunjukkan komitmen yang serius dari pihak swasta dalam mengembangkan industri pengolahan mineral di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur.

BACA JUGA:Harga Nikel Mentah Terbaru 2024 dan 5 Manfaat untuk Kehidupan Sehari-hari

Peresmian pembangunan smelter nikel di Kalimantan Timur telah dilaksanakan sejak September 2023 lalu dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi. 

Peresmian pembangunan smelter nikel di Kalimantan Timur juga disaksikan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. 

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, menyampaikan pesan penting kepada PT Mitra Murni Perkasa (MMP), pemilik proyek pembangunan smelter di kawasan Kariangau. 

BACA JUGA:Daftar 6 Perusahaan Tambang Nikel di Sulawesi Tenggara yang Hasilkan Banyak Cadangan Harta Karun

Ia menekankan pentingnya menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar, sebagai landasan untuk kesuksesan operasional perusahaan di wilayah tersebut.

Pembangunan smelter nikel di wilayah Kalimantan Timur diproyeksikan akan menjadi pendukung utama bagi industri baterai di Indonesia. 

Dengan infrastruktur pengolahan mineral yang kuat dan kapasitas produksi yang besar, smelter ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku bagi industri baterai yang semakin berkembang pesat di Indonesia.

BACA JUGA:Daftar 6 Perusahaan Tambang Nikel di Sulawesi Tenggara yang Hasilkan Banyak Cadangan Harta Karun

Investasi yang dilakukan oleh MMP dalam pembangunan smelter nikel di kawasan Kariangau juga patut diperhatikan.

Tidak hanya sebagai upaya pengembangan industri dalam negeri, namun juga sebagai momentum perwujudan industri hilirisasi yang berpotensi memberikan manfaat besar bagi perkembangan industri baterai nasional. 

BACA JUGA:Di Maluku Keberadaannya Paling Banyak, Ini 6 Tambang Nikel Terbesar yang Ada di Indonesia

Target penyelesaian konstruksi smelter nikel ini diharapkan dapat tercapai pada akhir tahun 2024, menandai tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur industri pengolahan mineral di Kalimantan Timur. 

Setelah rampung, fokus pembangunan smelter akan dialihkan pada pengembangan turunannya, yaitu produksi baterai nasional.

Ini menandakan pergeseran strategis dalam menjawab tuntutan global akan mobilitas berkelanjutan dan penggunaan energi ramah lingkungan.

Kategori :