Mengutip sumber buku yang sama, penjelasan tentang ayat tersebut adalah keimanan bersifat perpaduan antara teosentris dan antroposentris.
Maksudnya adalah keimanan ditujukan hanya kepada Allah dan hal-hal yang harus diimani seperti kitab-kitab, malaikat, nabi-nabi dan hari kiamat atau yang berkaitan dengan ibadah individual.
Keimanan juga ditujukan pada hubungan antara kepedulian dengan sesama manusia yang kurang mampu seperti anak yatim, kaum dhuafa, musafir atau ibadah sosial.
BACA JUGA: Cara Menggunakan Paylater Mandiri, Mudah dan Praktis, Tenor Angsuran 12 Bulan
Selanjutnya, Syaikh Abdul Majid Az-Zandani dalam bukunya menjelaskan bahwa iman dalam Islam nantinya akan memotivasi hamba untuk senantiasa menaati Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan keimanan juga seorang mukmin bisa mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat nanti.
BACA JUGA:Ada Orang Kesurupan Nonton Jaranan, Ini Mantra untuk Menyadarkannya
Persoalan iman juga dibahas dalam hadis seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW ditanya mengenai "Apa amal yang paling utama?" Maka Rasul menjawab
"Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya." Kemudian beliau ditanya lagi "lalu apa?" beliau menjawab "Jihad di jalan Allah".
Demikianlah ulasan mengenai, daftar 8 suku di Indonesia ini masih belum percaya tuhan.
Putri Nurhidayati