Karena populasi kucing jantan oranye lebih besar, mereka lebih mungkin untuk terlibat dalam perkelahian dan perilaku agresif lainnya. Hal ini dapat memperkuat stereotip bahwa kucing oranye lebih brutal.
2. Tingkat Testosteron
Kucing jantan oranye umumnya memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi daripada kucing jantan berwarna lain.
Hal ini dapat menyebabkan mereka lebih berperilaku agresif dan teritorial. Tindakan agresif ini merupakan sebuah perilaku alami untuk menjaga daerah kekuasaannya dari predator maupun pejantan lain yang melewati daerah kekuasaannya.
BACA JUGA:Didominasi Kucing Betina dan Umur Panjang, Simak Fakta dan Mitos Tentang Kucing Belang Tiga
3. Ukuran Tubuh
Kucing oranye umumnya lebih besar daripada kucing berwarna lain. Hal ini dapat membuat mereka terlihat lebih mengintimidasi dan ganas.
4. Kepribadian
Setiap kucing memiliki kepribadian yang unik, terlepas dari warnanya. Beberapa kucing oranye mungkin memang lebih agresif daripada kucing lain, tetapi ini tidak berarti bahwa semua kucing oranye brutal meskipun memang sering dikenal dengan sebutan kucing oyen.
Penting untuk diingat bahwa stereotip tentang warna bulu kucing tidak selalu akurat.
BACA JUGA:Dianggap Bawa Sial dan Utusan Iblis, Simak 6 Mitos Tentang Kucing Hitam
Setiap kucing adalah individu dengan kepribadiannya sendiri. Jangan menilai seekor kucing hanya berdasarkan warnanya saja, bisa jadi kucing besar yang kalian temui mengalami kejadian yang membuatnya bertindak agresif, ataupun adanya trauma.
Berikut ini Tips Berinteraksi dengan Kucing Oren:
- Beri mereka ruang. Kucing oranye membutuhkan ruang pribadi mereka sendiri. Jangan paksakan mereka untuk dipeluk atau dielus jika mereka tidak mau.
- Bermain dengan mereka dengan cara yang aman. Gunakan mainan yang aman dan tahan lama saat bermain dengan kucing oranye. Hindari menggunakan tangan Anda sebagai mainan, karena hal ini dapat memicu perilaku agresif.
BACA JUGA:Anabul Penghasil Cuan! Ini Ciri-ciri Pesugihan Kucing dan Pembawa Hoki