NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kenapa ikan tongkol beracun? Begini cara mengolah ikan tongkol agar tidak beracun.
Ikan tongkol tentunya sudah sangat akrab dengan kita. Selain kelezatannya, harga ikan tongkol juga tidak terlalu mahal.
Walaupun rasanya enak dan harganya terjangkau, namun penting diketahui jika ikan tongkol juga mengandung racun. Karenanya perlu kehati-hatian saat membersihkan dan mengolahnya agar tidak membuat keracunan.
BACA JUGA:Jangan Asal Masak, Begini Cara Mengolah Ikan Buntal agar Tidak Beracun
Keracunan dapat timbul setelah beberapa menit sampai beberapa jam setelah makan ikan tongkol.
Gejalanya antara lain adalah rasa gatal atau terbakar di sekitar mulut, bibir bengkak, wajah kemerahan, berkeringat, mual, muntah, sakit kepala, jantung berdebar, pusing, atau bentol-bentol merah di badan.
Gejala ini biasanya membaik sendiri dalam beberapa jam, atau bahkan beberapa hari. Pada kasus yang berat kadang-kadang diperlukan pemberian obat antihistamin atau obat dan tindakan medis lainnya.
Ikan tongkol yang tergolong famili scombroidae, jika dibiarkan pada suhu kamar, maka segera akan terjadi proses penurunan mutu, menjadi tidak segar lagi dan jika ikan tongkol ini dikonsumsi akan menimbulkan keracunan. Keracunan ini disebabkan oleh kontaminasi bakteri pathogen seperti Escherichia coli, Salmonella, Vibrio cholerae, Enterobacteriacea dan lain-lain.
BACA JUGA:Langsung ACC! Ketahui Cara Pinjam KUR BTN 2024, Biaya Admin 0.25% Bisa Cair Rp 200 Juta
Salah satu jenis keracunan yang sering terjadi pada ikan tongkol adalah keracunan histamin (scombroid fish poisoning). Karena ikan jenis ini mengandung asam amino histidin yang dikontaminasi oleh bakteri dengan mengeluarkan enzim histidin dekarboksilase sehingga menghasilkan histamin.
Bakteri ini banyak terdapat pada anggota tubuh manusia yang tidak higienis, kotoran atau tinja, isi perut ikan serta peralatan yang tidak bersih.
Cara Mengolah Ikan Tongkol
Bagi beberapa orang mengonsumsi ikan tongkol dapat mengakibatkan reaksi gatal pada lidah.
Nah, penyebabnya ternyata bisa berasal dari cara membersihkan dan memasak ikan yang tidak tepat.
Lalu seperti apa cara mengolahnya yang benar agar tidak terasa gatal dan lebih nikmat?