Lebih lanjut, dr. Aisah mengatakan setiap pasangan suami istri perlu memahami bahwa pernikahan adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan tantangan dan ujian.
Namun, dengan komitmen untuk selalu belajar dan mengamalkan nilai-nilai kesetiaan, kesabaran, toleransi, dan penguasaan diri, pasangan suami istri dapat mengatasi berbagai rintangan yang datang.
BACA JUGA:Jangan Sia-siakan Kesempatan, Ini Daftar 4 Beasiswa dari Pemerintah 2024 yang Wajib Kamu Coba
Menurutnya, kunci dari kebahagiaan dalam pernikahan adalah kemampuan untuk saling mendukung dan memahami satu sama lain, serta tetap berpegang pada nilai-nilai yang mendasari hubungan mereka.
Dengan demikian, dr. Aisah Dahlan mengajak semua pasangan untuk terus berusaha menjaga kesetiaan, memahami makna sabar yang sebenarnya, saling toleransi, dan menguasai diri dalam setiap situasi.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Lepas Jenazah Alm. Erdiwan Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu
Ia yakin bahwa dengan cara ini, setiap pasangan dapat membangun rumah tangga yang bahagia dan harmonis, meskipun dihadapkan dengan berbagai cobaan dan godaan.
Bukan rahasia lagi memang istri yang senang berbicara atau lebih cerewet dari suaminya. Istri mendapatkan suami yang berwatak pendiam dan juga pemikir.
Menurut penelitian bahwa laki-laki memang lebih sedikit bicara dibanding perempuan yang senang berbicara.
BACA JUGA:Urang Awak Wajib Tahu, Begini Cerita Asal Mula Orang Minang
Lalu mengapa demikian? Berikut penjelasan dr Aisah Dahlan dikutip dalam video di akun TikTok @dr.aisyahdahlan diunggah akun @yuliagumay.id.
Menurut dr Aisah Dahlan bahwa istri yang cerewet akan mendapatkan laki-laki pendiam. “Dan biasanya suami yang pemikir ini dapat istri yang senang bicara, cerewet spontan,” kata dr Aisah Dahlan.
BACA JUGA:8 Pinjol Tanpa KTP dan Scan Wajah 2024, Limit Besar Tenor Panjang, Pengajuan Anti Ribet
dr Aisah Dahlan mengungkapkan bahwasanya kosa kata antara suami dan istri dalam kesehariannya dapat berbeda. “Jadi ada suami yang wataknya pemikir dan pengamat, itu kalau dihitung kata-katanya dikit banget.
Itu kalau laki-laki biasa saja kurang lebih 7000 komunikasinya,” ujar dr Aisah Dahlan.
Dia kembali menerangkan bahwa jumlah kosa kata atau kata-kata yang diucapkan laki-laki atau suami dapat lebih sedikit dibandingkan perempuan atau istri.