3. Warak Ngendhog
Warak Ngendhog, makhluk mitologi yang mengambil tempat dalam kebudayaan Semarang, menandai kerukunan tiga etnis di kota tersebut.
Jika Naga Besukih digambarkan sebagai naga yang besar dan sakti, berbeda dengan naga kecil yang bernama Warak Ngendhog ini.
BACA JUGA:Catatan Sejarah Asal Mula Masyarakat Jawa, Katanya dari ‘Vrindavan’
Kata "warak" berasal dari bahasa Arab "wara'i" yang berarti suci. Sementara itu "ngendhog" berasal dari bahasa Jawa yang artinya "bertelur". Warak Ngendhog ini memiliki tubuh bersisik, mulut bertaring yang menganga, dan wajah yang cukup mengerikan.
Warak Ngendhog merupakan hewan mitologi yang menjadi simbol kerukunan tiga etnis di Semarang, yakni Arab, Tiongkok, dan Jawa.
BACA JUGA:Ngeri Bahaya Radiasi! Begini Cara Cek Radiasi Hp serta Tips Mengurangi Paparan Radiasi
Warak ini mengambil wujud buraq dengan kepala naga dan berkaki empat seperti kambing yang merupakan perpaduan tiga etnis. Warak Ngendhog ini menjadi simbol akulturasi unsur kebudayaan lokal saat Raden Pandanaran menyebarkan agama Islam di Semarang.
Hingga kini, Warak Ngendhog masih diarak dalam Festival Kebyaran atau perayaan Dugderan menyambut Ramadhan.
BACA JUGA:Daftar 15 Hp Radiasi Tinggi, Salah Satunya Hp Keluaran Terbaru! Cek Sebelum Beli
4. Ahool
Ahool, makhluk mitologis yang menyerupai kelelawar dengan ukuran tubuh yang besar dan sayap yang mencapai tiga meter, terus menjadi misteri hingga kini.
Ahool sering digambarkan dengan kepala mirip kera, mata yang besar hitam, cakar besar, dan lengan tubuhnya dipenuhi bulu berwarna abu-abu.
Tak hanya itu, makhluk mitologis yang menyerupai kelelawar ini juga mempunyai sayap panjang dengan bentangan mencapai 3 meter.
BACA JUGA:Begini Cara Mengatasi Kulit Anak yang Terbakar Setelah Berenang, Jangan Sampai Salah
Hewan mitologi ini diperkirakan merupakan makhluk nokturnal, yang sering menghabiskan hari bersembunyi di gua yang terletak dekat air terjun.