Masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya. Monocrystalline biasanya lebih efisien tetapi lebih mahal, sementara polycrystalline sedikit kurang efisien tetapi lebih terjangkau.
BACA JUGA:Bu-ibu, Ini Nih Rekomendasi Investasi yang Cocok untuk Ibu Rumah Tangga, Auto Cuan!!!
Thin-film biasanya digunakan untuk aplikasi tertentu dan kurang efisien dibandingkan dua jenis lainnya. Pastikan Anda memilih panel surya yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.
3. Menyiapkan Alat dan Bahan
Sebelum memulai pemasangan, pastikan Anda telah menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
Beberapa alat yang biasanya dibutuhkan antara lain bor listrik, obeng, tangga, kabel, inverter, dan mounting kit untuk memasang panel surya di atap.
Selain itu, pastikan juga Anda memiliki semua komponen sistem surya, seperti panel surya, inverter, baterai (jika menggunakan sistem off-grid), dan kontroler pengisian daya.
BACA JUGA:Begini Cara Menghitung Simulasi Kredit Motor Agar tidak Dibohongi Sistem
4. Menentukan Lokasi Pemasangan
Lokasi pemasangan panel surya sangat penting untuk memaksimalkan efisiensi penyerapan sinar matahari.
Atap rumah adalah lokasi yang paling umum digunakan karena biasanya tidak terhalang oleh bangunan atau pohon. Pastikan atap rumah Anda cukup kuat untuk menahan beban panel surya.
Selain itu, pastikan panel surya dipasang menghadap ke arah yang optimal sesuai dengan lokasi geografis rumah Anda.
Di Indonesia, biasanya panel surya dipasang menghadap ke utara atau selatan untuk mendapatkan sinar matahari maksimal sepanjang hari.
BACA JUGA:Begini Cara Membuat Ramuan Agar Kotoran Ayam tidak Bau, Mudah dan Praktis!
5. Memasang Mounting Kit
Setelah menentukan lokasi pemasangan, langkah berikutnya adalah memasang mounting kit. Mounting kit adalah rangka yang akan menahan panel surya di atap. Pasang mounting kit dengan hati-hati, pastikan setiap bagian terpasang dengan kuat dan kokoh.