- Vitamin A (dari beta-karoten): 9 persen dari AKG
- Magnesium: 8 persen dari AKG
Selain daunnya, biji kelor sangat kaya akan vitamin C. Satu cangkir biji kelor segar yang diiris (100 gram) mengandung sekitar 157 persen dari kebutuhan harian vitamin C kamu. Vitamin C bisa membantu mempercepat metabolisme dan pembakaran kalori
BACA JUGA:Daun Kelor Bisa Jadi Masker Ampuh Cegah Penuaan dan Kanker Kulit, Cukup Tambahkan Bahan Ini Saja
2. Mengandung Senyawa Antiinflamasi
Peradangan atau antiinflamasi adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Ini merupakan mekanisme perlindungan yang penting, tetapi bisa menjadi masalah jika terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama.
Kebanyakan buah-buahan utuh, sayuran, dan rempah-rempah memiliki sifat antiinflamasi. Para ilmuwan percaya bahwa isothiocyanates merupakan senyawa antiinflamasi utama yang terdapat pada daun dan biji kelor (Journal of Ethnopharmacology, 2010).
Peradangan akan meningkat seiring bertambahnya berat badan, yang menyebabkan resistansi insulin dan resistansi leptin. Oleh karena itu, senyawa antiinflamasi bisa membantu mengontrol berat badan.
3. Daun kelor kaya akan antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang bertindak melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas tingkat tinggi dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berkaitan dengan beberapa penyakit, termasuk obesitas.
Beberapa senyawa tanaman antioksidan telah ditemukan pada daun Moringa oleifera (Food and Chemical Toxicology, 2009). Selain vitamin C dan beta-karoten, antioksidan dalam tanaman kelor termasuk:
BACA JUGA:Daun Kelor Baik Untuk Ibu Menyusui, Ini 5 Khasiat Luar Biasa Daun Kelor Untuk Ibu Menyusui
- Kuersetin: Antioksidan kuat ini dapat membantu menurunkan tekanan darah.
- Asam klorogenat: Bisa membantu menurunkan kadar gula darah setelah makan.
Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan yang kuat antara konsumsi antioksidan dan penurunan berat badan.
4. Berat badan mungkin turun lebih banyak