Menurut cerita rakyat, bahwa penduduk Lampung berasal dari daerah Sekala Berak, yang merupakan perkampungan pertama orang Lampung yang sudah ada kurang lebih oada abad ke 14 M.
BACA JUGA:Asal Usul Ketupat Lepet, Tidak hanya Disajikan saat Lebaran, tapi juga Acara Selapan
Penduduknya disebut orang Tumi (Buay Tumi) yang dipimpin oleh seorang wanita bernama Ratu Sekarmong. Mereka menganut kepercayaan dinamis, yang memiliki pengaruh juga dari Hindu Bairawa, yaitu menyebah pohon yang dianggap sakran (pohon Lemasa).
BACA JUGA:Asal Usul Kupat Tahu, Makanan Khas Indonesia yang Memiliki Sejarah yang Kaya
Buay Tumi kemudian dapat dipengaruhi oleh empat orang pembawa Agama Islam dari Pagarruyung (Sumatra Barat) yang datang bernama Umpu Nyerupa, Umpu Bejalan di Way, Umpu Pernong, dan Umpu Belunguh. Keempat umpu tersebut merupakan cikal bakal Paksi Pak, seperti yang diungkapkan pada naskah kuno Kuntara Raja Niti.
BACA JUGA:Oh Ternyata Ini Asal Usul Ketupat hingga Menjadi Simbol dan Makanan Khas Lebaran
Namun pada versi buku Kuntara Raja Niti, nama-nama mereka adalah Inder Gajah, Pak Lang, Sikin, Belunguh, dan Indrawati. Menurut cerita rakyat Belalau, juga disebutkan bahwa keempat umpu adalah pembawa agama Islam dan bersahabat dengan Puteri Bulan.
BACA JUGA:Makanan di Hari Lebaran! Ini Asal Usul Ketupat Palas, Ini Resep dan Cara Pembuatannya
Berdasarkan kedua versi tersebut, disusunlah suatu hipotesa bahwa Inder Gajah (Umpu Bejalan di Way) merupakan keturunan orang Abung, Pak Liang (Umpu Pernong) merupakan keturunan orang Pubian, Sikin (Umpu Nyerupa) merupakan keturunan Jelma Daya, Belunguh merupakan keturunan Peminggir, dan Indrawati (Putri bulan) merupakan keturunan Tulang Bawang.
BACA JUGA:Asal Usul Ketupat Sotong, Makanan Khas Melayu yang Memiliki Filsafah Saling Memaafkan
Hilman juga menjelaskan bahwa Umpu-umpu ini hanya Sebagian yang berasal dari Pagarruyung dan Sebagian lagi berasal dari Darmasraya, yang sebelum memasuki Lampung mereka menetap di Rejang (Bengkulu).
Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa keempat Umpu itu merupakan Putra-putra Raja Sriwijaya yang berhasil menyelamatkan diri ketika Sriwijaya diserang oleh musuh dari luar.
BACA JUGA:Masya Allah Ternyata Ini Arti Bulan Ramadhan dan Asal Usul Diberi Nama Ramadhan
Sebuah penelitian di Padang Panjang pada 1938 menjelaskan asal-usul penduduk Lampung di Pagarruyung. Dalam cerita rakyat Cindur Mato yang juga berhubungan dengan cerita rakyat Lampung, disebutkan bahwa pada suatu ketika Pagarruyung diserang musuh dari India. Penduduk setempat mengalami kekalahan.
BACA JUGA:Masya Allah Ternyata Ini Arti Bulan Ramadhan dan Asal Usul Diberi Nama Ramadhan
Mereka kemudian melarikan diri, ada yang melalui sungai Rokan, Sebagian melalui lau dan terdampar di hulu sungai Ketaun di Bengkulu dan menurunkan suku Rejang. Yang lari ke Utara menurunkan suku Batak, dan yang terdampar di Gowa (Sulawesi Selatan) menurunkan suku Bugis. Sedangkan yang terdampar di sungai Krui lalu menyebar ke dataran tinggi Sekala Berak. Mereka inilah yang kemudian menurunkan suku Lampung.