Dampak La Nina di Indonesia
Sebaliknya, La Nina membawa pengaruh yang berbeda. Fenomena ini menyebabkan meningkatnya curah hujan di wilayah Pasifik Ekuatorial Barat, termasuk Indonesia.
La Nina membuat cuaca cenderung menjadi lebih hangat dan lembab. Pada musim kemarau, yang biasanya kering, curah hujan dapat meningkat, membuat musim kemarau menjadi lebih basah.
Dampak La Nina sangat terasa di kota-kota besar yang memiliki sistem resapan air yang buruk. Misalnya, di Jakarta, hujan yang terjadi selama beberapa jam saja sudah cukup untuk menyebabkan banjir besar.
BACA JUGA:3 Pemain Sepak Bola dengan Bayaran Termahal di Dunia 2024, Nominalnya Bikin Geleng-geleng
Selain Jakarta, beberapa kota dan daerah lain seperti Solo, Banjarnegara, Wonogiri, dan Cilacap juga merasakan dampak signifikan dari La Nina.
Daerah-daerah ini sering menghadapi peningkatan risiko banjir dan tanah longsor selama periode La Nina. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan sungai meluap dan tanah menjadi jenuh dengan air, sehingga mudah longsor.
Dampak terhadap Kesehatan
La Nina juga berdampak pada kesehatan masyarakat. Peningkatan curah hujan dan banjir meningkatkan risiko penyebaran penyakit yang dibawa oleh air (water-borne diseases) seperti diare, demam tifus, kolera, disentri, leptospirosis, dan hepatitis A.
Penyakit-penyakit ini dapat menyebar dengan cepat di daerah-daerah yang terkena banjir, di mana kondisi sanitasi sering kali memburuk.
BACA JUGA:BLT PIP Tahap Dua Mei 2024 Cair Hingga September, Berikut Persyaratan dan Cara Cek Pencairan
Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap penyakit-penyakit ini harus ditingkatkan, terutama di daerah-daerah yang rawan banjir.
Dampak terhadap Nelayan dan Petani
Dampak La Nina terhadap nelayan biasanya negatif, karena kandungan klorofil-a di laut menurun, yang berarti pasokan makanan untuk ikan juga berkurang. Hal ini dapat mengurangi hasil tangkapan ikan dan mempengaruhi pendapatan nelayan.
Bagi petani, dampak La Nina bisa bersifat positif maupun negatif. Dampak negatifnya adalah banjir yang dapat merusak lahan pertanian, menghancurkan tanaman, dan menyebabkan kerugian materiil yang besar.
BACA JUGA:Nilai Bantuan Rp450 Ribu-Rp1,8 Juta, Cek Pencairan BLT PIP Mei 2024 untuk Siswa SD, SMP, dan SMA