BACA JUGA:Debt Collector Dilarang Tagih ke Rumah Nasabah di Atas Jam 8 Malam, Ini Aturan Terbaru OJK
Uang yang Hilang Uang Pinjaman dari Bank Mandiri
Ibu korban, Karjumani kepada RBTV mengatakan, bahwa uang tersebut merupakan uang pinjaman dari bank Mandiri, yang dipinjam sejak kurang lebih 4 bulan yang lalu.
Uang tersebut rencananya akan dipakai bakal membeli kebun untuk anaknya yang baru saja melangsungkan pernikahan.
“Jadi uang itu nanti rencananya bakal usaha atau beli kebun,” kata Karjumani.
Pinjaman ini merupakan pinjaman kedua oleh keluarganya ke pihak bank. Sebelumnya ia pernah meminjam uang Rp 100 juta namun langsung digunakan untuk membeli truk.
Namun pinjaman Rp 200 juta kali ini masih tersimpan sebab masih mencari bakal lokasi kebun kelapa sawit yang akan dibeli.
“Katanya aman, selama ini tidak pernah pinjam-pinjam, baru dua kali ini di bank Mandiri itu. Yang 100 juta untuk beli truk langsung diambil jadi tidak seperti ini. Kalo yang sekarang ya namanya belum dapat jadi dibiarin aja di situ kalau bisa nanti kita tambahin,” tutur Karjumani.
BACA JUGA:Ternyata Ini Cara Pinjol Ilegal Menjebak Nasabah! Sudah Terjebak? Jangan Takut Berikut Solusinya
Korban Sempat Ditelepon Orang yang Mengaku CS Bank Mandiri
Muhammad Mukholik mengaku sempat menerima telepon dari nomor yang mengaku sebagai Call Center Bank Mandiri. Ia ditelepon oleh nomor tidak dikenal melalui telepon aplikasi whatsapp sekitar dua minggu yang lalu.
“Sekitar dua minggu lalu mas, ada yang nelpon dari Wa. Saya angkat, ngakunya dari pihak Mandiri nanyain soal asuransi,” kata Mukholik.
Selain itu, orang yang menghubunginya itu juga menanyakan biodata korban, termasuk nama jelas ibu kandung korban. Data nama ibu kandung dalam lapisan nomor rekening di perbankan, merupakan salah satu langkah untuk mengamankan rekening.
“Iya ada saya ditanya-tanya biodata saya. Kalau data nama ibu kandung juga ditanya. Ya namanya saya orang awam mas, yang ditanya saya jawab,” kata Mukholik.