NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Mengenal asal usul suku Togutil, kelompok etnis primitif penghuni belantara Halmahera.
Suku Togutil, sebuah kelompok etnis yang mendiami pedalaman hutan Halmahera, Maluku Utara yang menarik perhatian untuk diketahui.
BACA JUGA:10 Lulusan PPPK Kepahiang Gagal Dilantik, Apa Penyebabnya?
Meskipun mereka masih tergolong sebagai suku primitif, penampilan mereka di tengah-tengah masyarakat modern mengundang rasa ingin tahu tentang kehidupan dan budaya mereka.
Suku Togutil atau yang bisa disebut juga dengan Suku Tobelo Dalam merupakan sebuah kelompok etnis manusia pedalaman yang menghuni hutan dengan pola kehidupan yang nomaden, secara tradisional menjalani kehidupan berpindah-pindah di sekitar area hutan yang mencakup Totodoku, Tukur-tukur, Lolobata, Kobekulo, dan Buli.
Suku Togutil ini tergolong sebagai salah satu dari 21 suku primitif di wilayah Utara Maluku yang masih teguh mempertahankan warisan budaya dan tradisi mereka hingga saat ini.
Mereka membentuk komunitas yang kuat dan cenderung membatasi interaksi dengan komunitas di luar kelompok.
BACA JUGA:Tabel Pinjaman Kupedes BRI 2024, Pinjam Rp 65 Juta Cicilan Murah, Tempo 4 tahun
Asal Usul Suku Togutil
Istilah “Togutil” sebenarnya memiliki arti terbelakang. Hal ini berkaitan dengan keberadaan Suku Togutil yang kebanyakan berada di pedalaman hutan.
Berdasarkan lokasi tempat tinggalnya, sudah dapat dilihat bahwa kehidupan orang Togutil cenderung primitif karena jauh dari peradaban dan perkembangan zaman.
Kehidupannya pun cenderung masih sangat sederhana, bahkan peralatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya masih terbuat dari bahan alam ala kadarnya.
BACA JUGA:Tabel Pinjaman Kupedes BRI 2024, Pinjam Rp 65 Juta Cicilan Murah, Tempo 4 tahun
Seperti Suku Polahi, kehadiran suku ini berasal dari cerita di masa pemerintahan Belanda. Pada saat Belanda menduduki Indonesia, perlakukan penjajah membuat sekumpulan orang merasa takut sehingga memutuskan untuk lari dan bersembunyi di pedalaman hutan.
Pelarian yang terus berlangsung berujung di kawasan pedalaman hutan Halmahera. Kemudian sekumpulan orang ini akhirnya menetap di gelapnya rimba dan terus melahirkan keturunan-keturunannya di area hutan tersebut.