Paus Fransiskus akan Kunjungi Indonesia, Apa Saja Agendanya? Cek di Sini

Selasa 11-06-2024,15:59 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Septi Widiyarti

Selain itu, akan diadakan juga konferensi internasional tentang hubungan antar-agama yang dihadiri oleh tokoh-tokoh agama baik dari Indonesia maupun mancanegara.

Setelah kunjungannya ke Indonesia, Paus Fransiskus akan melanjutkan perjalanan apostoliknya ke Papua Nugini (6-9 September), Timor Leste (9-11 September), dan Singapura (11-13 September).

BACA JUGA:Daftar 10 Negara yang Pernah Ganti Nama, Bagaimana dengan Indonesia Setelah Pindah Ibu Kota?

Lantas, siapakah sosok Paus Fransiskus yang di tunggu-tunggu kedatangannya di Indoensia ini?

Untuk diketahui, Paus Fransiskus merupakan Paus ke-266 yang memimpin Gereja Katolik sekarang. Sejak tahun 2013, gelar ini juga menjadikannya sebagai kepala negara Negara Kota Vatikan.

Pria ini lahir pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina. Sebutan namanya beragam, Paus Fransiskus, Francis, Francis I. Namun nama aslinya adalah Jorge Mario Bergoglio.

Berdasarkan situs resmi Vatican, Fransiskus merupakan yang pertama dari benua Amerika. Lebih dari itu, pria ini juga sempat menjadi Uskup Agung Yesuit Buenos Aires. Cenderung sederhana, beginilah kalimat yang pernah diucapnya.

“Orang-orang saya miskin dan saya salah satunya,” ujarnya, dilansir dari laman Vatican.

BACA JUGA:Daftar 10 Negara yang Pernah Ganti Nama, Bagaimana dengan Indonesia Setelah Pindah Ibu Kota?

Kehidupan Awal Paus Fransiskus

Fransiskus merupakan keturunan imigran Italia yang tinggal di Argentina. Sempat menamatkan sekolah menengah atas jurusan kimia, kemudian ia bekerja di perusahaan pengolah makanan.

Menurut situs Britannica, kala itu Fransiskus merasa terpanggil oleh gereja. Saat usianya masuk 21 tahun, pneumonia menyerang Fransiskus sehingga salah satu paru-parunya diangkat.

Infografik SC Paus Fransiskus

Kendati demikian, ia bisa bertahan. Pendidikannya berlanjut di Buenos Aires dengan berhasil memperoleh gelar Master Filsafat. Setelah itu, ia pun mengajar teologi di salah satu SMA.

Mulai 1969, Fransiskus diangkat menjadi imam dan naik menjadi pemimpin Provinsial Jesuit di Argentina pada 1973.

Jabatan tersebut berakhir pada 1979, kemudian dilanjutkan dengan bekerja di universitas mulai 1980-1986. Pada tahun akhir masa kerjanya, ia pergi ke Jerman untuk menuntaskan tesis doktoral.

BACA JUGA:Bolehkah Berkurban untuk Orang yang Sudah Meninggal? Ini Penjelasan Hukumnya

Jelang Pelantikan Fransiskus sebagai Paus Katolik

Kategori :