Mbah Slamet Lupa Nama Korbannya
Dari kejadian ini, Mbah Slamet mengaku menyesal dan siap menerima hukuman yang akan diterimanya. Tak hanya itu, dia juga mengaku sudah lupa nama satu per satu jasad yang sudah dibunuhnya. Hanya saja dia masih ingat pada dua jasad yang baru ditemukan, yakni Irsyad dan istrinya yang berasal dari Lampung.
Dari hasil pemeriksaan, dia sudah melakukan praktik dukun pengganda uang dan melakukan pembunuhan terhadap para korbannya sejak tahun 2023. Aksi kejinya terakhir kali dilakukan pada 24 Maret 2024, terhadap PO warga Sukabumi.
Aksi pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet sang dukun pengganda uang di Banjarnegara ini tergolong sadis. Sebab semua korban yang dibunuhnya, dikubur dengan masih mengenakan pakaian lengkap.
Tak hanya itu, sang dukun juga menguburkan para korbannya dengan sangat tidak layak.
Sejumlah kerangka korban yang ditemukan, semua masih mengenakan pakaian lengkap. Bahkan ada satu lubang yang berisi dua jasad, dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Dari pengakuan pelaku pada polisi, dia menghabisi para korbannya dengan menggunakan racun potas.
Dalam aksinya, pelaku mengajak korban menjalankan ritual penggandaan uang bersama-sama. Dalam ritual tersebut, korban tidak boleh tertidur selama prosesi. Tetapi para korbannya, justru dibuat tertidur usai meminum minuman yang sudah diberi obat tidur dan racun potas.
“Obat itu dicampur ke dalam minuman, setelah diminum dan korban sudah tidak bernyawa, langsung menggali lubang dan memasukkannya ke dalam lubang tersebut,” kata Tohari alias Slamet.
Korban yang dihabisi, merupakan pasiennya yang selalu menagih hasil penggandaan uang hingga membuatnya kesal.(tim)