Pria kelahiran Manado, 23 Juli 1986 ini adalah putra pertama dari tujuh bersaudara pasangan Ali bin Smith dan Isnawati Ali. Dia merupakan keturunan Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Sumaith
Pada tahun 2007, pria yang kerap disapa Habib bule ini mendirikan Majelis Pembela Rasulullah. Kantor pusat majelis ini berada di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
BACA JUGA:Lengkap! Rincian Dana Desa Kabupaten Kepulauan Anambas 2024, Ini Desa dengan Alokasi Dana Terbesar
Jemaah majelis ini berasal dari daerah Pondok Aren, Ciputat, dan Pesanggrahan, dan sekitarnya.
Bersama Majelis Pembela Rasulullah, Bahar kerap beraksi menutup paksa beberapa tempat hiburan. Salah satunya Café De Most Pesanggrahan yang diduga digunakan sebagai tempat maksiat. Kafe itu ditutup paksa selama bulan Ramadhan 2012.
BACA JUGA:Camaba Harus Tahu, Begini Cara Menghitung Skor UTBK 2024
Selain itu, suami dari Fadlun Faisal Balghoits ini mendirikan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Pabuaran, Kemang, Bogor. Pesantren ini menggunakan sistem salaf, yaitu pesantren tipe klasik yang banyak mengkaji kitab kuning.
Meski masih muda, Bahar dikenal memiliki kedekatan dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. Ia juga menjadi salah satu tokoh penggerak Aksi Bela Islam yang menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dihukum.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Empat Lawang 2024, Ini Desa yang Paling Kecil Dapat Anggaran
Saat menjalani dakwahnya, ayah empat anak ini sering dijaga oleh FPI. Dalam ceramahnya, Bahar kerap meminta umatnya bertindak amar ma'ruf dan nahi mungkar. Tak sebatas lisan, tapi ia buktikan turun ke jalan untuk menentang kemungkaran.
BACA JUGA:Diangkat dari Kisah Nyata! Ini Sinopsis Film Ipar Adalah Maut
Demikianlah, itulah informasi seputar Sayid Bahar bin Ali bin Smith atau lebih akrab disapa Habib Bahar bin Smith.
(Sheila Silvina)