Kisah ini menjadi simbol bagi jemaah haji, bahwa melempar jumrah adalah tindakan yang melambangkan keberanian, keteguhan iman, dan kepatuhan terhadap perintah Allah.
Dalam setiap lemparan batu, jemaah diingatkan untuk senantiasa teguh dalam menghadapi godaan dunia dan patuh terhadap ajaran Allah SWT.
BACA JUGA:Data Mayoritas Usia Pemain Judi Online di Indonesia Menurut Kominfo, Renta Berbuat Kriminal
2. Tumbuh Rasa Persaudaraan Islam
Pada saat melempar jumrah, jutaan umat Muslim berkumpul di satu tempat, yaitu di sekitar jamarat.
Semua jemaah mengenakan ihram berwarna putih, yang menghapus segala perbedaan sosial, ekonomi, dan kebangsaan. Mereka semua bersatu dalam satu tujuan yang sama, yaitu melaksanakan ibadah haji dengan khusyuk.
Di tengah kerumunan ini, jemaah sering berbagi cerita, saling memberikan semangat, dan saling membantu satu sama lain. Momen ini memperkuat rasa persaudaraan Islam yang sangat mendalam.
Persaudaraan ini tidak hanya dirasakan selama pelaksanaan haji, tetapi juga diharapkan berlanjut dalam kehidupan sehari-hari setelah mereka kembali ke tanah air masing-masing.
BACA JUGA:Transaksi Judi Online Pakai Dompet Digital Siap-siap Akun Diblokir, Ini Sasaran Utamanya
3. Mengajarkan Ketaatan dan Pengendalian Diri
Melempar jumrah mengajarkan pentingnya ketaatan kepada Allah dan pengendalian diri.
Jemaah haji diminta untuk melempar kerikil dengan tepat ke arah jumrah, tanpa membahayakan orang lain yang ada di sekitar mereka.
Hal ini membutuhkan kontrol emosi dan pengendalian diri yang baik, terutama di tengah kerumunan besar.
Pelaksanaan ritual ini juga mengajarkan jemaah untuk melaksanakan perbuatan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Jemaah harus memahami bahwa setiap lemparan batu bukan sekadar rutinitas, tetapi merupakan simbol dari penolakan terhadap godaan setan dan tekad untuk tetap berada di jalan yang benar.
4. Memperteguh Iman