NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Salah satu dari bagian rukun haji, ini hikmah melempar jumrah, bukan hanya simbol pengusiran setan.
Melempar jumrah merupakan salah satu dari sekian banyak ritual yang harus dilakukan oleh jemaah haji selama menunaikan ibadah haji di tanah suci.
Ritual ini adalah bagian dari wajib haji, yang mana para jemaah harus melemparkan batu kecil atau kerikil ke tiga buah tiang yang dikenal sebagai jumrah.
Tiang-tiang ini masing-masing dinamakan Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha, yang semuanya melambangkan perlawanan terhadap setan dalam ajaran Islam.
BACA JUGA:Hikmah Wukuf, Puncaknya Ibadah Haji yang Punya Makna Mendalam
Mengutip dari buku "Panduan Pintar Haji & Umrah" yang ditulis oleh H. Bobby Herwibowo dan Hj. Indiya R. Dani, ritual melempar jumrah dilakukan selama empat hari berturut-turut pada 10-13 Dzulhijah.
Batu yang digunakan untuk melempar adalah kerikil yang ukurannya sebesar ruas jari kelingking.
Pada hari pertama, jemaah melempar Jumrah Aqabah sebanyak tujuh kali. Tiga hari berikutnya, yang dikenal sebagai hari tasyrik, jemaah harus melempar Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah masing-masing tujuh kali.
Ritual ini bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan penuh dengan makna dan hikmah yang mendalam bagi setiap muslim yang melaksanakannya.
BACA JUGA:Ibadah Haji Wukuf di Arafah 2024, Ini Makna Penting Selama Wukuf di Arafah
Makna dan Hikmah Melempar Jumrah
1. Meneladani Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Ritual melempar jumrah memiliki kaitan erat dengan peristiwa sejarah yang melibatkan Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail.
Setelah menerima perintah dari Allah untuk menyembelih putranya sebagai bentuk pengorbanan, Nabi Ibrahim bersiap untuk melaksanakannya.
Di tengah persiapannya, setan mencoba menggoda Nabi Ibrahim agar tidak mematuhi perintah tersebut. Namun, keteguhan iman Nabi Ibrahim membuatnya mampu melawan godaan setan dengan melemparkan batu ke arahnya.