NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Dampak pernikahan sesama jenis, benarkah pengaruhi kesehatan mental?
Pernikahan sesama jenis adalah perkawinan dengan jenis kelamin yang sama, baik antara laki-laki dengan laki-laki, maupun antara perempuan dengan perempuan melalui sebuah upacara sipil atau keagamaan.
BACA JUGA:Indentik dengan Para Bangsawan! Ternyata Ini Arti Rumah Menghadap ke Arah Timur Menurut Primbon Jawa
Namun, berdasarkan peraturan perundang-undangan hukum pernikahan di Indonesia, pernikahan sesama jenis tidak dapat dilakukan karena perkawinan adalah antara seorang pria dan seorang wanita.
Pada sisi lain, hukum agama dalam Islam dan Katolik secara tegas melarang perkawinan sesama jenis.
Lantas, apakah dampak dari pernikahan sesama jenis?
Para aktivis pernikahan sesama jenis di Australia sempat diperingatkan, plebisit (survei via pos) tentang kesetaraan pernikahan di tahun 2017 akan merusak kesehatan mental, dan penelitian terbaru telah mengonfirmasi bahwa ketakutan mereka itu valid.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Bengkayang 2024 untuk 122 Desa, Cek Desa yang Dapat Anggaran Rp 1 Miliar
Penelitian yang diterbitkan 2019 lalu tersebut menemukan bahwa jika penyuka sesama jenis semakin terpapar ke pesan-pesan prasangka dan diskriminasi, semakin mereka merasa tertekan dan cemas.
Poin Utama Kesehatan Mental
- Para peneliti melakukan survei daring selama pemungutan suara (plebisit) tentang kesetaraan pernikahan dengan lebih dari 1.300 responden
- Mereka yang terpapar pesan-pesan negatif lebih dari sekali sehari memiliki tingkat kecemasan 58 persen lebih tinggi daripada mereka yang terpapar seminggu sekali
- Para penyuka sesama jenis yang percaya bahwa orang dekat mereka memilih mendukung pernikahan sesama jenis dilaporkan mengalami gejala yang tak terlalu parah
BACA JUGA:Makna Rumah Menghadap ke Arah Utara Menurut Primbon Jawa, Benarkah Membawa Keberuntungan?