Saat itu sebagian besar bagian bangunan klenteng dibakar hingga yang tersisa hanyalah bagian gerbang dan dinding sayap kiri klenteng.
Para Etnis Tionghoa saat itu merasa takut untuk beribadah sehingga sebagian dari mereka beralih kepercayaan menjadi agama Buddha. Sejak peristiwa itulah sebagian fungsi klenteng berubah menjadi fungsi vihara.
Vihara Ibu Agung Bahari masih difungsikan sebagai pusat tempat ibadah umat Budha sampai saat ini. Sebelumnya, bangunan ini sudah mengalami pemugaran sebanyak tiga kali pada tahun 1805, 1831, dan 1867.
BACA JUGA:Dana Desa Kabupaten Alor 2024, Cek Segera Rincian Per Desanya di Sini
Kelenteng ini dipercaya dibangun untuk menuju dewi Ma Tjo Poh sebagai pembawa berkah dan keselamatan di laut. Sebagai peninggalan sejarah, Vihara Ibu Agung Bahari dilindungi oleh UU No. 11 Tahun 2010 dengan nomor register 342 oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat.
Bangunan Klenteng ini terdiri dari 4 bagian. Yakni bagian depan berupa halaman dan gapura utama, bagian unit utama yang terdiri dari atas teras, bagian tengah dan bagian dalam.
Di bagian kiri unit ini juga terdapat kamar yang saling berhubungan. Serta bagian ruangan untuk sembahyang berada di bagian ujung belakang.
5. Museum Kota Makassar
Bangunan tua dan bersejarah selanjutnya yaitu Museum Kota Makassar. Dulunya, bangunan ini dikenal dengan Gedung Gemeente Makassar.
Gedung Gemeente mulai dibangun pada tahun 1906 bersamaan dengan peningkatan status Makassar sebagai Gemeente (Kota Besar).
BACA JUGA:Breaking News, Penemuan Bayi di Pinggir Jalan Tengah Kota Bengkulu Gegerkan Warga
Setelah selesai dibangun, pada tahun 1918 gedung itu diresmikan oleh Walikota I Gemeente Makassar J.E Dabrink.
Gedung Gemeente itu kemudian dijadikan kantor walikota sampai akhir kekuasaan pemerintah Belanda di tahun 1942.
Selanjutnya, gedung ini tetap digunakan sebagai Kantor Walikota Makassar sampai dialihfungsikan sebagai Museum Kota.
Gaya arsitekturnya menerapkan konsep 'Garden City' yakni dikelilingi halaman depan, samping, sampai belakang. Jika ingin melihat indahnya gedung ini, Anda bisa mendatanginya di Jalan Balaikota No.11, Baru, Kecamatan Ujung Pandang.
6. Kantor Pengadilan Negeri