Pada dasarnya, terapi bekam dikenal cukup aman untuk kesehatan dengan kondisi penyakit-penyakit yang dikategorikan ke dalam penyakit yang tidak akut atau penyakit kronis.
BACA JUGA:Simpan Dulu! Ini Daftar Rekomendasi Destinasi Wisata Liburan Lebaran 2025
Peringatan dan Efek Samping Bekam
Bekam dianggap relatif aman, terutama bila dilakukan oleh para profesional kesehatan terlatih. Namun, bekam tidak dianjurkan untuk beberapa kondisi berikut:
- Ibu hamil dengan keadaan hamil mudah atau usia kehamilan ibunya masih 1-3 bulan.
- Orang tua yang dikategorikan ke dalam usia lanjut atau usia > 60 tahun.
- Anak-anak dengan kategori umur di bawah 4 tahun.
- Wanita yang sedang menstruasi.
- Orang yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
- Penderita penyakit pembekuan hemofilia dan kanker darah.
- Riwayat masalah kulit seperti penyakit eksim dan psoriasis.
- Penderita penyakit epilepsi atau memiliki riwayat epilepsi.
- Penderita diabetes melitus dengan kadar gula darah > 200 mg/dl.
- Penderita hipertensi dengan tekanan darah > 180/110 mmHg.
- Penderita dengan gagal ginjal atau penderita yang sedang menjalankan terapi cuci darah.
- Anemia dengan kadar hemoglobin < 8gr%.
BACA JUGA:Tameng Adat Melayu Kecam Pernyataan Ketua Jaringan Masyarakat Batak Riau
Sementara itu, potensi efek samping yang dapat muncul setelah melakukan terapi bekam meliputi:
- Ketidaknyamanan ringan
- Luka bakar
- Memar atau perubahan warna kulit di titik bekam berupa kemerahan
- Infeksi kulit
- Nyeri di area bekam
- Kedinginan atau kepanasan
- Mual dan muntah
- Pusing
-Lelah
- Mengantuk
Demikianlah ulasan mengenai, untuk alasan kesehatan, ini titik bekam yang dilarang!
Putri Nurhidayati