7. Bagian tubuh yang mengalami retak tulang.
8. Daerah tubuh yang memiliki jaringan luka.
BACA JUGA:Ini 4 Jurusan Pendidikan yang Dibutuhkan untuk CPNS 2024, Lengkap dengan Formasinya
9. Area tubuh yang terkena cacar air, karena dikhawatirkan akan menimbulkan luka baru.
10. Bagian tubuh yang mengalami rasa nyeri. Contohnya pada penderita asam urat stadium tinggi.
11. Bagian perut wanita hamil. Pilih titik tubuh aman lainnya seperti punggung atau bagian belakang.
12. Bagian tubuh yang amat sensitif dan memiliki syaraf halus. Contohnya pada pergelangan lengan tangan dalam. Walaupun tusukan jarum dilakukan sangat tipis di epidermis, namun tetap dibutuhkan kehati-hatian.
13. Tepat di lipatan pada tubuh, seperti ketiak, selangkangan, siku dalam.
14. Area leher, baik di bagian tenggorokan maupun leher samping tepat di bawah telinga.
15. Area tempurung lutut.
BACA JUGA:Resmi Meluncurkan Mobil Listrik Pertama di Indonesia, Begini Review Mobil Listrik Aiyon Y Plus
Jenis-Jenis Bekam
Terapi bekam terbagi menjadi dua jenis, yakni bekam basah dan bekam kering. Adapun yang membedakan antara bekam basah dan bekam kering adalah keberadaan darah yang dikeluarkan.
Dikutip dari Bekam Cara Pengobatan Menurut Sunnah Nabi oleh Muhammad Musa Alu Nashr (2005: 23-25), berikut penjelasan mengenai bekam kering dan bekam basah:
Bekam Kering
Bekam kering dapat disebut juga dengan bekam angin, yaitu bekam yang dilakukan dengan cara mengisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor.
Jadi, bekam kering merupakan bekam yang tidak diikuti dengan pengeluaran darah. Pada bekam kering, urat-urat kecil akan keluar dan menimbulkan bekas seperti memar sementara. Hal ini akan meringankan atau menghilangkan tekanan yang terjadi di bawah bagian kulit yang dibekam.