- Joe Biden
Dikutip dari NBC News, Presiden AS Joe Biden mengutuk keras aksi penembakan yang dilakukan kepada lawan politiknya itu.
Ia telah diberi pengarahan lengkap tentang insiden tersebut dan berharap dapat berbicara dengan Trump secepatnya.
Biden juga berjanji akan terus memberikan informasi kepada pers dan memberikan pembaruan informasi dari lembaga pemerintah federal yang terlibat dalam penyelidikan.
"Ini menyakitkan. Ini menyakitkan. Itulah salah satu alasan kita harus mempersatukan negara ini. Kita tidak bisa membiarkan ini terjadi," ujar Biden.
"Tidak ada tempat bagi kekerasan semacam ini di Amerika.
Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya," tambah Biden.
Saat ditanya apakah penembakan tersebut merupakan upaya pembunuhan, Biden masih enggan menjawab dan ingin menggali informasi lebih lanjut.
BACA JUGA:Donald Trump Dikabarkan Ditembak, 1 Orang Tewas
- Kamala Harris
Wakil Presiden AS, Kamala Harris bersyukur Trump tidak mengalami luka parah akibat insiden itu.
Kamala turut mendoakan Trump, keluarga, serta semua orang yang terluka dan terdampak dalam insiden tersebut.
Ia menegaskan, penembakan tersebut sebagai “insiden tidak masuk akal” dan seharusnya tidak memiliki tempat di AS.
"Kami berdoa untuknya, keluarganya, dan semua orang yang terluka dan terkena dampak penembakan yang tidak masuk akal ini," kata Harris.
"Kekerasan seperti ini tidak memiliki tempat di negara kita. Kita semua harus mengutuk tindakan keji ini dan melakukan bagian kita untuk memastikan bahwa hal ini tidak mengarah pada kekerasan lebih lanjut," tambah Harris.
- Barack Obama
Dilansir dari The New York Times, mantan Presiden AS Barack Obama turut mengecam keras aksi penembakan Trump yang terjadi saat kampanye.