Metodologi Penilaian
Pemeringkatan bank terbaik ini merupakan hasil kolaborasi antara Forbes dengan Statista melalui survei terhadap lebih dari 49 ribu responden di 33 negara, termasuk Indonesia.
Penilaian dilakukan berdasarkan sejumlah indikator seperti kepercayaan nasabah, syarat dan ketentuan bank, layanan pelanggan, layanan digital, hingga kualitas penasihat keuangan.
Hasilnya, pada tahun ini terdapat 403 bank di seluruh dunia yang masuk dalam daftar bank terbaik atau World’s Best Banks 2024.
BACA JUGA:Siap-siap Kebijakan Baru BBM Subsidi, Ini Daftar dan Jenis Mobil Boleh Pakai Subsidi Solar-Pertalite
Kepercayaan dan Keamanan
Menurut Cloris Chen, CEO Cogito Finance, nasabah membutuhkan kepercayaan terhadap stabilitas keuangan bank serta keamanan uang mereka.
"Kepercayaan dan keamanan, bersama dengan inovasi teknologi, adalah tiga faktor terpenting yang menjadikan bank yang baik untuk semua nasabah. Terlepas dari apakah mereka korporat atau ritel, internasional atau lokal," kata Cloris kepada Forbes.
Berikut ini penilaian bank terbaik di Indonesia dilihat dari beberapa faktor, yaitu:
- Kemajuan Teknologi AI Generatif
Kemajuan teknologi, khususnya AI generatif, memainkan peran signifikan dalam sektor perbankan. AI generatif memungkinkan bank untuk menawarkan layanan yang lebih personal dan efisien kepada nasabahnya.
Contohnya, bank dapat menggunakan AI untuk menganalisis data transaksi nasabah dan memberikan rekomendasi produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Selain itu, AI juga dapat meningkatkan keamanan melalui deteksi penipuan yang lebih canggih. Bank yang berhasil memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan layanan mereka akan lebih dihargai oleh nasabah.
BACA JUGA:Moncer! Ini 4 Bank Swasta dengan Aset Terbesar di Indonesia 2024, Nomor 1 Kantongi Rp 332,99 Triliun
- Suku Bunga dan Pengawasan OJK
Suku bunga merupakan faktor ekonomi yang selalu menjadi perhatian utama dalam industri perbankan. Suku bunga yang kompetitif dapat menarik nasabah untuk menabung atau meminjam di bank tersebut.
Namun, bank juga harus memastikan bahwa suku bunga yang ditawarkan tetap berkelanjutan dan tidak mengancam stabilitas keuangan mereka.
Selain itu, peningkatan pengawasan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menjadi penting dalam memastikan bahwa bank beroperasi sesuai dengan regulasi yang ada dan menjaga kepercayaan publik.