2. Bank Jatim (BJTM): Rp107,03 triliun
3. Bank Jateng: Rp81,59 triliun
4. Bank DKI: Rp78,24 triliun
5. Bank Kaltimtara: Rp46,6 triliun
6. Bank Sumut: Rp40,89 triliun
7. Bank Papua: Rp36,01 triliun
8. Bank Sumsel Babel: Rp35,87 triliun
9. BPD Bali: Rp34,4 triliun
10. Bank Nagari: Rp31,49 triliun
BACA JUGA:Ngapel Pacar di Warung Bakso, Mau Pulang Motor Hilang Dicuri
Strategi Konsolidasi Bank BJB
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau BJB siap membentuk kelompok usaha bersama (KUB) BPD terbesar. Seperti diketahui, BJB telah efektif berkonsolidasi dengan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu (Bank Bengkulu), mendongkrak jumlah asetnya menjadi Rp202,5 triliun per kuartal I-2024.
Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi mengatakan bahwa tahun ini, pihaknya masih akan berkonsolidasi lagi dengan tiga BPD lainnya. Antara lain, Bank Jambi, Bank Maluku Malut, dan Bank Sultra.
"Ketiga Bank yang akan bergabung, seperti halnya Bank Bengkulu adalah bank-bank BPD yg sehat dan sangat sehat yang apabila bergabung dalam KUB, diperkirakan tidak akan membebani bank bjb sebagai anchor bank/bank induk dan justru dapat bersinergi sebagai mitra yang saling menguntungkan dan membawa kemajuan untuk BPD-nya masing-masing," ujar Yuddy.
Ia mengatakan sinergi yang saling menguntungkan tersebut sedang BJB lakukan saat ini dengan Bank Bengkulu. Sebelumnya, dalam keterangan resmi BJB, bergabungnya Bank Bengkulu menandai langkah penting, dengan BJB menjadi BPD pertama di Indonesia yang berhasil menyelesaikan proses KUB, "menjadi benchmark bagi proses KUB seluruh BPD."
Menurut Yuddy, sinergi sesama BPD juga lebih mudah untuk diimplementasikan tanpa menghilangkan ciri khas kedaerahan masing-masing BPD. Pelaksanaan KUB dengan sesama BPD di Indonesia merupakan upaya memperkuat eksistensi BPD dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa. Selain itu, BJB meyakini dapat memberikan nilai tambah bagi BPD yang bergabung di KUB.